DPR Sebut 'Tobat Nasuha' Bukan Solusi Banjir di Sumatera, Hutan Gundul Biang Keladi yang Belum Beres

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
DPR Sebut 'Tobat Nasuha' Bukan Solusi Banjir di Sumatera, Hutan Gundul Biang Keladi yang Belum Beres

Rumah warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). Berdasarkan data dari BPBD Tapanuli Selatan Senin (1/12) diwil

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, mendesak semua pihak untuk fokus pada penanganan dan langkah pencegahan bencana secara komprehensif, ketimbang saling lempar tanggung jawab dan menyalahkan. Hal ini disampaikan menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Panggah menekankan bahwa kesadaran hidup di wilayah rawan bencana harus diiringi dengan antisipasi.

"Tidak perlu salah lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan, yang terpenting kita harus dalam kesadaran hidup di wilayah rawan bencana, untuk diantisipasi dengan pembenahan menyeluruh terhadap pencegahan potensi bencana baik banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, gempa, dan lain-lain," jelas dia, Rabu (3/12).

Baca juga:

DPR Blak-Blakan Soal Lemahnya Pencegahan Longsor dan Banjir, Desak Prabowo Segera 'Sikat Habis' Mafia Penebangan Liar

Penggundulan Hutan dan Curah Hujan Ekstrem

Menurut Panggah, salah satu pemicu utama bencana longsor dan banjir adalah penggundulan hutan atau hilangnya tutupan lahan, diperparah oleh curah hujan yang sangat tinggi.

Ia memberikan contoh situasi di Jawa, di mana separuh dari luas hutan, sekitar 2,4 juta hektare, kini telah menjadi lahan terbuka. Kondisi ini dinilai sebagai akumulasi permasalahan tata kelola di masa lalu yang belum terselesaikan.

"Bencana banjir ini salah satunya akibat penggundulan hutan, tutupan, selain karena curah hujan yang ekstrem, misalnya, sebagai contoh hutan di Jawa seluas kurang lebih 2,4 juta hektare, di mana saat ini separuh dari luasan itu sudah menjadi lahan terbuka, dan ini akibat dari akumulasi permasalahan pada masa lalu yang tidak kunjung diselesaikan secara komprehensif dan menyeluruh," tegasnya.

Momentum untuk Introspeksi dan Evaluasi Kebijakan

Legislator asal Jawa Tengah ini berharap bahwa bencana alam ini dapat dijadikan momentum penting untuk introspeksi dan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan pembangunan.

Tujuannya adalah merumuskan langkah strategis untuk tata kelola kehutanan dan sumber daya alam yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan.

Baca juga:

Pemerintah Diharap Evaluasi Mitigasi Bencana Usai Banjir Bandang Beruntun di Sumatera

Di sisi lain, Panggah Susanto menilai pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia (PM) Muhaimin Iskandar yang meminta Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM, dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk melakukan "tobat nasuha" sebagai respons terhadap bencana banjir, dinilai tidak tepat dan tidak memberikan solusi komprehensif terhadap akar masalah.

"Ya, prinsipnya sangat tidak tepat mengeluarkan pernyataan seperti itu dalam kondisi bencana seperti ini, apalagi itu keluar dari seorang Muhaimin Iskandar yang juga berada di dalam pemerintahan menjabat sebagai Menko PM," jelas dia.

#Bencana Alam #Bencana Nasional #Bencana Hidrometeorologi #Banjir Bandang
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Sebut 'Tobat Nasuha' Bukan Solusi Banjir di Sumatera, Hutan Gundul Biang Keladi yang Belum Beres
Bencana banjir ini salah satunya akibat penggundulan hutan, tutupan, selain karena curah hujan yang ekstrem
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
DPR Sebut 'Tobat Nasuha' Bukan Solusi Banjir di Sumatera, Hutan Gundul Biang Keladi yang Belum Beres
Indonesia
Pemerintah Diharap Segera Ganti Status Bencana Hidrometeorologi yang Menghantam 3 Provinsi di Sumatera
Ini bersifat bantuan masa panik
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Pemerintah Diharap Segera Ganti Status Bencana Hidrometeorologi yang Menghantam 3 Provinsi di Sumatera
Indonesia
Ketua MPR Curiga Pembalakan Liar Jadi Biang Kerok Bencana di Sumatra, Desak Pengawasan Hutan Diperketat
Ia melihat bukti kayu hanyut tebangan lama dan mendesak pemerintah awasi hutan secara tegas dan konsisten
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Ketua MPR Curiga Pembalakan Liar Jadi Biang Kerok Bencana di Sumatra, Desak Pengawasan Hutan Diperketat
Indonesia
Siasat Bahlil Lahadalia Bikin Listrik Sibolga Bangkit Lagi, Relaksasi BBM Bikin Geger SPBU
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tinjau pemulihan listrik Sibolga & Tapanuli Tengah pascabencana. PLN berhasil pulihkan jaringan 20 kV
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Siasat Bahlil Lahadalia Bikin Listrik Sibolga Bangkit Lagi, Relaksasi BBM Bikin Geger SPBU
Indonesia
Pemerintah Diharap Evaluasi Mitigasi Bencana Usai Banjir Bandang Beruntun di Sumatera
Lasarus menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban moral untuk memberikan kepastian informasi kepada keluarga korban
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
Pemerintah Diharap Evaluasi Mitigasi Bencana Usai Banjir Bandang Beruntun di Sumatera
Indonesia
Data Korban Banjir Sumatra: Meninggal 708 Jiwa, Warga Hilang 499 Orang
Kabupaten yang paling terdampak di Sumatera Utara adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Data Korban Banjir Sumatra: Meninggal 708 Jiwa, Warga Hilang 499 Orang
Indonesia
Kawasan Hutan Tersisa Kurang 40 Persen, Menteri LH Janji Kaji Tata Ruang Terdampak Banjir
pendalaman masih dilakukan oleh Tim KLH terkait wilayah lain terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Kawasan Hutan Tersisa Kurang 40 Persen, Menteri LH Janji  Kaji Tata Ruang Terdampak Banjir
Indonesia
DPR 'Sentil' Bima Arya Agar Pengurusan Dokumen Warga Terdampak Bencana Wajib Tanpa Biaya
Masyarakat juga berharap proses pemulihan, baik infrastruktur maupun administrasi, dapat berjalan lebih cepat
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 Desember 2025
DPR 'Sentil' Bima Arya Agar Pengurusan Dokumen Warga Terdampak Bencana Wajib Tanpa Biaya
Berita
BMKG Keluarkan Peringatan, Bengkulu Masuk Kategori Waspada Cuaca Buruk 3 Hari Ke Depan
BPBD, kepolisian, dan pihak terkait diimbau mengarah masyarakat menghindari kawasan rawan longsor serta banjir bandang
Frengky Aruan - Selasa, 02 Desember 2025
BMKG Keluarkan Peringatan, Bengkulu Masuk Kategori Waspada Cuaca Buruk 3 Hari Ke Depan
Indonesia
Pemerintah Segera Bangun Hunian Sementara dan Tetap Bagi Korban Bencana Sumatra
pemerintah tengah fokus menangani kegawatdaruratan di ketiga provinsi tersebut, mengingat pencarian korban masih terus dilakukan serta beberapa wilayah masih terisolir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Pemerintah Segera Bangun Hunian Sementara dan Tetap Bagi Korban Bencana Sumatra
Bagikan