DPR Bahas Omnibus Law, Muhammadiyah: Pelecehan Politik kepada Rakyat
Ilustrasi (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
MetahPutih.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengkritik langkah DPR yang tetap menggelar rapat membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja pada, Rabu (27/7) lalu. Pasalnya, sejumlah elemen masyarakat telah menolak RUU itu.
Dalam rapat di masa reses tersebut, Badan Legislasi (Baleg) DPR membahas daftar inventarisasi masalah (DIM) yang fokus pada Bab III soal peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha.
Baca Juga:
Demo Tolak Omnibus Law di DPR, Buruh Khawatir Kehilangan Pekerjaan
Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan, jika pembahasan Omnibus Law tetap diteruskan, maka semakin memperjelas bahwa Presiden dan DPR telah membangkang terhadap UUD 45 dan Pancasila.
"Pelecehan dan penipuan politik secara terbuka terhadap rakyat termasuk rakyat pemilih mereka," kata Busyro saat dikonfirmasi, Jumat (24/7).
Menurut Busyro, Omnibus Law Cipta Kerja lebih memihak terhadap kepentingan investor asing. Hal itu, kata dia, akan memperpanjang derita rakyat secara ekonomis.
"Yang berdampak secara sosial budaya dan kualitas hidup rakyat," ujar Busyro.
Baca Juga:
Puluhan Orang Ditangkap dalam Demo RUU HIP dan Omnibus Law di DPR
Selain itu, mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menilai, Omnibus Law Cipta Kerja akan semakin memperkuat tirani minoritas Taipan terhadap mayoritas rakyat.
"Istana dan DPR menjadi episentrum kerusuhan politik," tegas Busyro. (Pon)
Baca Juga:
Digeruduk Massa, DPR Pastikan Tak Ada Pengesahan RUU HIP dan Omnibus Law
Bagikan
Berita Terkait
Desak Negara Hadir Selamatkan Pendidikan 700 Ribu Anak Papua
DPR Minta Imigrasi Plototin WNA Jelang Nataru Biar Enggak Kecolongan Pelanggaran Administrasi Hingga Narkoba
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Anggota DPR Tolak Wacana Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden Tanpa Persetujuan Parlemen
Politikus Tolak Wacana Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden Tanpa Persetujuan DPR
DPR Ingatkan Pemerintah Bersiap Hadapi Siklon Tropis 93S di Wilayah Timur Indonesia
Anggota Komisi III Protes Fit & Proper Test Kapolri di DPR Tidak Boleh Dihapus
DPR Desak BMKG Lakukan Pembenahan Total untuk Kirim Peringatan Dini Sampai ke Pelosok
DPR Minta Riset Kebencanaan Harus 'Membumi', Kesiapsiagaan Bencana Melalui Pendidikan dan Riset
DPR Sentil Kemenhut Soal Loyonya Penegakan Hukum Kehutanan, Taubat Ekologi Bisa Jadi Solusi