DPD Minta Konflik Natuna Diselesaikan Lewat Diplomasi


Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) 1 Laksamana Madya TNI Yudo Margono menunjukkan pergerakan kapal nelayan asing melalui layar. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj
MerahPutih.com - Senator daerah pemilihan Kepulauan Riau, Haripinto meminta konflik yang terjadi di Laut Natuna Utara diselesaikan dengan diplomasi.
"Diplomasi diutamakan, karena itu bukan dengan Indonesia saja," kata Haripinto di Batam, Sabtu (4/1).
Baca Juga
Coast Guard Tiongkok Masuk Laut Natuna, TNI Siagakan Pasukan Tempur dan Tiga KRI
Menurut dia, persoalan di Laut China Selatan melibatkan banyak negara, tidak hanya Indonesia dan China, melainkan juga dengan negara-negara ASEAN.
Ia mengingatkan Indonesia berhak melakukan kegiatan ekonomi di daerah ZEE. Dan kapal dari negara lain bisa melintas.
Meski begitu, aparat keamanan dan pertahanan tetap harus berjaga, jangan sampai kapal Indonesia diintimidasi di sana.

Haripinto meminta pemerintah memperkuat pengamanan di Natuna dengan menambah armada.
"Armada kita enggak cukup, harus diperbanyak. Anggaran harus ditambah," kata dia dilansir Antara.
Baca Juga
Kata Prabowo dan Luhut Soal Klaim Tiongkok atas Perairan Natuna
Mengenai keselamatan nelayan, ia yakin tidak akan terganggu, karena lokasi kapal ikan asing berada di atas 100 mil saat ini.
"Jauh itu, nelayan kita enggak sampai sana," kata dia. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
8 Kapal Ikan Asal Vietnam ‘Tertangkap Basah’ Masuk Indonesia secara Ilegal

Bakamla Tepis Isu Kapal Penjaga Pantai China Kembali Terobos Natuna Utara

45 Orang Belum Ditemukan, Lebih dari Seribu Jiwa Mengungsi Imbas Longsor di Natuna
