Dokter Sebut Makanan Tak Pengaruhi Penyebaran Kanker

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 13 Juli 2024
Dokter Sebut Makanan Tak Pengaruhi Penyebaran Kanker

Kanker tidak menyebar akibat makanan. (Foto: Unsplash/Angiola Harry)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Banyak pendapat awam mengungkapkan kesalahan pemilihan makanan dapat mempercepat penyebaran kanker atau metastasis, baik pada pasien anak maupun dewasa.

Namun, dr. Endang Windiastuti, SpA(K), MM(Paed) dari RS Siloam MRCCC membantah pendapat itu. Menurutnya, metastasis lebih sering terjadi karena penanganan yang terlambat.

Ia mengatakan, pembuluh darah memang membawa nutrisi makanan ke seluruh bagian tubuh. Namun, itu bukan penyebab utama dan satu-satunya.

"Jadi, sebetulnya ada hubungannya tapi tidak langsung, karena jaringan kanker ini juga memiliki saluran pembuluh darahnya sendiri," ungkap dr. Endang di sela acara 'Menyambut Hari Anak Nasional: Peran Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker', di RS Siloam MRCCC, Sabtu (13/7).

Baca juga:

Keripik Jenis Camilan yang Bisa Picu Kanker

Lebih lanjut, dr. Yoga Devaera, SpA(K) mengatakan pasien kanker anak sebaiknya mengonsumsi makanan tinggi protein. Ia menganjurkan orang tua memberikan pasien kanker anak konsumsi telur sebanyak-banyaknya.

"Kalau kita lihat proporsi (kebutuhan) lemak pada anak itu lebih tinggi dari pasien dewasa. Makanya, anak kalau mau dikasih makanan protein sebanyak-banyaknya itu enggak apa-apa," terang dr. Yoga.

Ia menambahkan, pasien kanker anak sebaiknya mengonsumsi nutrisi dari makanan padat. Bila anak enggan mengonsumsi makanan padat, buat dalam bentuk makanan cair.

"Kalau masih enggak mau juga, bila perlu pakai selang. Jangan sampai terlambat atau makan enggak ada nutrisinya. Enggak apa-apa pakai selang, jangan dilihat kasihan. Justru kasihan kalau dia enggak ada nutrisi masuk (tubuh)," tutup dr. Yoga. (waf)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan