DK PBB Tegaskan UNIFIL Tidak Boleh Diserang, Pasukan Perdamaian akan Tetap di Lebanon


Anggota pasukan Israel. Foto: ANTARA/Xinhua/HO-IDF
MerahPutih.com - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menyatakan dukungannya terhadap pasukan UNIFIL di Lebanon selatan menyusul serangkaian serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (14/10) yang tidak secara khusus menyebutkan Israel, dewan yang beranggotakan 15 orang mendesak semua pihak untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel dan tempat UNIFIL.
"Mereka mengingatkan bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB dan markas PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan," bunyi pernyataan tersebut.
"Mereka menegaskan kembali dukungan mereka kepada UNIFIL, menggarisbawahi perannya dalam mendukung ketidakstabilan regional."
Baca juga:
Israel Lancarkan Serangan Udara di Lebanon Utara, 21 Orang Tewas
Pernyataan itu muncul saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meningkatkan retorikanya terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB, dengan menyerukan mereka untuk memperhatikan permintaan Israel dan untuk sementara waktu menjauh dari bahaya.
Pemerintah Israel telah menuntut agar UNIFIL meninggalkan posisinya di Lebanon, tempat Israel telah meningkatkan operasi darat dan lokas pemboman besar-besaran yang telah menewaskan ratusan orang dan membuat seperempat penduduk negara itu mengungsi.
Pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pasukan Israel telah menyerang posisi mereka beberapa kali selama seminggu terakhir, dengan dua orang terluka setelah Israel menargetkan markas besar UNIFIL dua kali dalam periode 48 jam.
Tank-tank Israel juga menghancurkan gerbang posisi UNIFIL selama akhir pekan. Serangan tersebut telah dikecam secara luas, termasuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Minggu pekan lalu bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran hukum internasional dan merupakan kejahatan perang.
Baca juga:
Pasukan PBB mengatakan mereka akan tetap berada di tempatnya, meskipun ada tekanan dari Israel agar meninggalkan posisinya.
"Kami akan tetap tinggal. Kami berada di selatan Lebanon berdasarkan mandat Dewan Keamanan, jadi penting untuk mempertahankan kehadiran internasional dan menjaga bendera PBB di wilayah tersebut," kata juru bicara PBB.
UNIFIL terdiri dari sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian dari lebih dari 50 negara, termasuk Indonesia, India, dan Irlandia. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi

Israel Nyatakan Serangan Darat Dimulai, Warga Palestina Mengungsi Tinggalkan Gaza City

Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak
