Ditopang Kinerja Neraca Perdagangan, Rupiah Menguat Rp15.180 per Dolar AS pada Selasa Sore


Seorang pegawai money changer menunjukkan uang dolar AS (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.Com - Nilai tukar rupiah pada transaksi antarbank Selasa sore bergerak menguat sebesar 40 poin menjadi Rp15.180 dibanding sebelumnya Rp15.220 per dolar AS.
Menurut Reza Priyambada analis senior CSA Research Institute menguatnya rupiah terhadap dolar AS lantaran membaiknya kinerja neraca perdagangan Indonesia pada September 2018.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia memaparkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 mencatat surplus 0,23 miliar dolar AS, membaik dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan sebelumnya yang mencatat defisit sebesar 0,94 miliar dolar AS.
"Perbaikan neraca perdagangan itu diharapkan berdampak positif pada kinerja neraca transaksi berjalan," kata Reza Pryambada di Jakarta, Selasa (16/10).

Di sisi lain, lanjut dia, data penjualan ritel Amerika Serikat yang diperkirakan di bawah estimasi pasar turut menjadi faktor yang membebani mata yang dolar AS, sehingga diharapkan dapat membuat rupiah kembali bertahan di area positif.
Sementara itu, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih sebagaimana dilansir Antara mengatakan potensi dolar AS kembali menguat masih terbuka menyusul defisit anggaran pemerintah AS tahun fiskal 2017/2018 yang melebar.
"Melebarnya defisit itu membuat pemerintah AS menarik utang lebih besar yang membuat reversal dana-dana asing dari negara lain dan membuat penguatan terhadap mata uang dolar AS," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (16/10), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp15.206 dibanding sebelumnya (15/10) di posisi Rp15.246 per dolar AS.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tiga Alasan Kepala Daerah Terlibat Korupsi Menurut Wapres Jusuf Kalla
Bagikan
Berita Terkait
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Langkah BI Stabilkan Rupiah di Tengah Ketegangan Aksi Demo

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat

Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga

Solo Raya Alami Lonjakan Transaksi QRIS, Volume Capai 51,91 Juta

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025
