Disparitas Kemiskinan di Perkotaan dan Desa Masih Tinggi

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 Januari 2022
Disparitas Kemiskinan di Perkotaan dan Desa Masih Tinggi

Pencairan Bansos Tunai. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kemiskinan di pedesaan mulai turun lebih cepat dibanding di perkotaan. Hal ini terlihat dari jumlah maupun persentasenya. Pada periode Maret 2021–September 2021, jumlah penduduk miskin di pedesaan turun sebesar 730 ribu orang, sedangkan di perkotaan turun sebesar 320 ribu orang.

Kemudian, persentase kemiskinan di pedesaan turun signifikan sebesar 0,57 persen poin dari 13,1 persen menjadi 12,53 persen, sedangkan di perkotaan hanya turun 0,29 persen poin dari 7,89 persen menjadi 7,6 persen.

Baca Juga:

Cegahan Gelombang ke-3 COVID-19 Bisa Turunkan Angka Kemiskinan

"Artinya kalau pemerintah berupaya membangun pertanian atau membangun dari pinggiran itu sudah mulai terasa dampaknya karena kemiskinan di desa turunnya lebih cepat dibanding di perkotaan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono di Jakarta, Senin (18/1).

Margo mengatakan, disparitas kemiskinan di perkotaan dan di pedesaan masih cukup tinggi, yang terlihat dari tingginya angka kemiskinan di pedesaan dibanding dengan kota.

Tercatat, terdapat 14,64 juta penduduk miskin di pedesaan atau 12,53 persen pada September 2021, lebih tinggi daripada jumlah penduduk miskin di kota yang sebanyak 11,86 juta atau 7,6 persen.

"Namun kalau tren penurunan kemiskinan di pedesaan yang lebih cepat bisa terus dijaga, maka disparitasnya lambat laun bisa semakin mengecil antara desa dan kota," tutupnya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengungkapkan penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin tak terlepas dari kerja keras program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Upaya pemerintah untuk terus melindungi masyarakat miskin dan rentan yang terdampak pandemi termasuk melalui berbagai program bantuan sosial dalam program PEN," ujar Febrio.

Pencairan Bantuan Sosial. (Foto:  MP/Ismail)
Pencairan Bantuan Sosial. (Foto: MP/Ismail)


Pada tahun 2021, realisasi sementara total anggaran perlindungan sosial baik yang dilaksanakan melalui belanja pemerintah pusat maupun Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) adalah Rp480 triliun atau 130,5 persen dari pagu APBN 2021.

Febrio menegaskan, tahun 2022 pemerintah memastikan program perlindungan sosial akan tetap kuat dan besarannya akan disesuaikan dengan kecepatan pemulihan ekonomi.

Tak hanya dari kemiskinan, pemulihan ekonomi yang makin kuat juga terlihat dari sisi ketenagakerjaan Indonesia, di mana terjadi penurunan pengangguran dan peningkatan penyerapan tenaga kerja.

Ia berharap penguatan pemulihan ekonomi akan mampu terus membuka lapangan kerja baru untuk menyerap penambahan angkatan kerja baru, serta pekerja yang sempat terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi. (Asp)

Baca Juga:

Pemerintah Diminta Ambil Langkah Konkret Entaskan Kemiskinan

#Angka Kemiskinan #Dampak Kemiskinan #Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Indonesia #Badan Pusat Statistik (BPS)
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Kami butuh 190 ribu petugas di lapangan, bisa dari mahasiswa, dosen, akademisi
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
BPS Rekrut 190 Ribu Orang Buat Sensus Ekonomi 10 Tahunan
Indonesia
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Penjualan mobil wholesales baru mencapai 635.844 unit dari target 2025 sebanyak 900.000 unit.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Pengusaha Revisi Target Penjualan Mobil, Bakal Dibicarakan Seluruh Anggota Gaikindo
Indonesia
Harga Minyak Goreng Stabil Tinggi, Tidak Pernah Turun
Harga rata-rata minyak goreng seluruh kualitas secara nasional pada minggu pertama November 2025 sebesar Rp 19.480 per liter, sedangkan pada Oktober 2025 Rp 19.469 per liter.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Harga Minyak Goreng Stabil Tinggi, Tidak Pernah Turun
Indonesia
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Penguatan aktivitas industri domestik, peningkatan permintaan negara mitra dagang utama, dan kuatnya daya saing produk ekspor Indonesia menjadi faktor pendorong.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Indonesia
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
hampir seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja, kecuali kegiatan jasa lainnya, pertambangan dan penggalian, aktivitas keuangan dan asuransi, serta realestat.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
Indonesia
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Konsumsi rumah tangga pada kuartal III tetap solid meski mengalami perlambatan tipis dibandingkan kuartal sebelumnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
 Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Indonesia
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Dari 5,46 juta angkatan kerja, sekitar 5,13 juta orang sudah bekerja, sementara sisanya adalah pengangguran
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Indonesia
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Dari sisi produksi atau lapangan usaha, industri pengolahan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi triwulan III dengan andil 1,13 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Indonesia
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Pendidikan rendah masih mendominasi.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Indonesia
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Jumlah pengangguran di Indonesia kini mencapai 7,47 juta orang. Angka tersebut turun dibanding tahun lalu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Bagikan