Disleksia Bukanlah Kelainan tetapi Bagian dari Evolusi Budaya Spesies


Orang dengan disleksia tidaklah berbeda dengan orang lainnya. (Foto: Unsplash/isco)
ORANG yang memiliki disleksia ternyata mempunyai otak khusus untuk mengeksplor hal-hal yang tidak diketahui. Kekuatan ini berkontribusi pada keberhasilan dan kelangsungan hidup spesies kita.
Menurut laman sciencefocus, para ilmuwan di University of Cambridge mengatakan sebaiknya disleksia jangan dianggap sebagai kelainan. Hanya saja ada perbedaan perilaku dan otak. Kesimpulan ini berasal dari analisis sejumlah penelitian tentang kognisi, perilaku, dan otak yang menunjukkan spesialisasi dalam mengeksplorasi hal yang tidak diketahui dan melihat gambaran besar dari orang dengan disleksia.
Baca Juga:

Keuntungan yang diberikan oleh otak disleksia bisa jadi merupakan evolusi ketika manusia beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah, untuk bertahan hidup. Manusia perlu mempelajari keterampilan dan memperoleh kebiasaan baru. Ini menelurkan kreativitas dan menemukan solusi inovatif melalui eksplorasi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Helen Taylor dan Martin Vestegaard, menyebutkan bahwa otak memiliki kemampuan yang terbatas. Satu-satunya cara untuk meningkatkan adaptasi terhadap lingkungan adalah dengan mengkhususkan diri pada strategi yang berbeda. Beberapa orang memanfaatkan pengetahuan yang mereka peroleh dengan lebih baik, sementara yang lain lebih fokus pada penemuan dan inovasi.
Mereka juga menganggap bahwa dalam banyak bidang penelitian dipahami bahwa sistem adaptif, seperti organisasi, otak, atau bahkan sarang, membutuhkan keseimbangan antara mengeksplorasi dan mengeksploitasi. Ini agar adaptasi dan kelangsungan hidup dapat bekerja dengan baik. Otak disleksia kemudian menyesuaikan diri dengan pemahaman ini, memiliki kelebihan dan kekurangan.
Selain belajar membaca, menulis atau bermain piano adalah pembelajaran yang bergantung pada memori prosedural, yaitu keterampilan ini diproses secara otomatis dan cepat. Tetapi otomatisasi tugas menentukan bahwa individu menggunakan informasi yang sama berulang-ulang.
Baca Juga:

Jika orang tersebut, di sisi lain, mengalami kesulitan mengotomatisasi tugas, mereka menyadari seluruh proses. Keuntungannya adalah keterampilan atau proses dapat ditingkatkan dan eksplorasi kegiatan dapat dilanjutkan. Pandangan negatif yang kita miliki tentang disleksia menganggap bahwa proses belajar kita didasarkan pada pengulangan dan otomatisasi tugas, itulah sebabnya hal itu disebut gangguan belajar atau perkembangan.
Menurut para ilmuwan, proses pendidikan kita dan pentingnya membaca dan menulis dalam budaya kita akhirnya menghasilkan pandangan negatif tentang disleksia. Melihat studi sebelumnya dalam psikologi dan ilmu saraf, para peneliti mencatat perbedaan dalam pembentukan otak disleksia.
Otak mengatur neuronnya secara berbeda ketika lebih baik dalam melihat gambaran besar dibandingkan dengan otak yang lebih berorientasi pada detail. Orang disleksia memiliki koneksi yang lebih lama dan koneksi lokal yang lebih sedikit. Karena cara berpikir ini berkembang bersama, mereka bekerja paling baik dalam kolaborasi. Menyatukan dua jenis otak yang berbeda menghasilkan hasil yang lebih baik daripada dua atau lebih otak yang sama. (Mrf)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
