Dinkes DKI Sebut 7 Pasien Positif Omicron BF.7 di Jakarta Tidak Mengalami Gejala Berat


Kasus COVID-19 subvarian baru Omicron. (freepik/freepik)
MerahPutih.com - Telah ditemukan total 15 orang yang terpapar COVID-19 varian baru Omicron BF.7 di Indonesia hingga Jumat (30/12). Dari total pasien, tujuh diantaranya terdeteksi di DKI.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama mengatakan, Dinkes telah melakukan penelusuran kontak erat pasien dari tujuh pasien tersebut. Ia juga menyatakan bahwa semua pasien sudah dinyatakan sembuh setelah melakukan isolasi secara mandiri.
Baca Juga:
Indonesia Tidak Khawatir Subvarian Omicron BF.7 Bakal Merebak
Ketujuh pasien tersebut terdiri atas tiga laki-laki, dua perempuan, tiga orang usia 30-50 tahun, satu orang 50-60 tahun, satu orang 63 tahun.
"Tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri atau luar kota. Isolasi mandiri di rumah semua sudah dinyatakan sembuh setelah 10 hari isolasi," ujarnya.
Anak buah Kadinkes DKI, Widyastuti ini menuturkan, keseluruh pasien yang semula terkonfirmasi positif tak mengalami gejala berat. Cenderung menderita gejala ringan COVID-19 pada umumnya.
"Gejala tersering masih demam batuk pilek sakit tenggorokan. Ada yang anosmia atau sulit mencium bau dan ada yang mengeluhkan nyeri perut, mual dan muntah," ucapnya.
Baca Juga:
Subvarian Omicron XBB Lebih Cepat Menular Dibanding Delta dan Alpha
Lanjut Ngabila, upaya selanjutnya Dinkes DKI melakukan giat surveilans whole genome sequencing (WGS) pada kasus positif sekaligus pada masuarakat yang mengalami kontak erat dengan para pasien. Kegiatan ini Dinkes DKI bekerjasama dengan pihak BKPK Kemenkes RI, BPOM, hingga IMERI FK UI.
"Dengan surveilans WGS kita dapat memprediksi kemungkinan dominansi untuk estimasi puncak kasus dan penurunan kasus. Upaya 3T terus dikencangkan juga," paparnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan menanggapi kemunculan Subvarian Omicron BF.7 ini dan meminta warga DKI selalu menggunakan masker dengan disiplin saat berada di ruangan publik sekaligus memenuhi vaksin COVID-19, baik primer maupun booster.
"Apa pun variannya tidak perlu panik, semua akan terkendali dengan mempertahankan cakupan vaksinasi booster yang tinggi untuk mempertahankan tingginya imunitas penduduk," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Kenali Karakter COVID-19 Subvarian Baru Omicron XBB dan XBB.1
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya

Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas

IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global

Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun

Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi

Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang

Komunitas Fotografer Minta Maaf setelah Pungutan Rp 500 Ribu ke Pengunjung yang Motret Tebet Eco Park Ramai

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal Tertibkan Pihak yang Tarik Biaya Rp 500 Ribu Motret di Tebet Eco Park

Pemprov DKI Ungkap Mafia Kios di Pasar Barito, PSI Sebut Preseden Negatif yang Menunjukkan Kelalaian Pemda

PSI Usul Pelelangan Ikan Masuk Kawasan Tanpa Rokok
