Diet No Carb, Amankah?


Atur pola makanan yang cocok untuk menjalankan diet yang dipilih (foto: unsplash/Louis Hansel)
METODE diet ekstrem kembali jadi sorotan. Hal itu setelah aktris Tya Ariestya ramai-ramai dikritik karena metode diet yang ia ungkap dalam bukunya. Sejumlah ahli gizi mengatakan ada yang keliru dengan pola diet yang dijalankan Tya. Beberapa hal jadi sorotan, di antaranya pola makan tanpa sayur-mayur dan diet dengan memangkas jumlah besar asupan karbohidrat.
Metode diet tanpa karbohidrat memang acap dianggap 'jalan pintas' untuk turun berat badan. Bisa dibilang, ini versi lebih ekstrem dari pada diet rendah karbohidrat. Dalam diet ini, seseoarang tidak hanya membatasi asupan karbohidrat, tetapi juga harus menghindari makanan yang mengandung karbohidrat agar metode ini berjalan secara maksimal.
BACA JUGA:
Diet tanpa asupan karbohidrat dipercaya sangat ampuh dan cepat untuk menurunkan berat badan dan membentuk tubuh ideal cepat tercapai. Namun, bagaimana dampaknya jika tubuh seseorang tidak diberi asupan karbohirat?

Seperti dilansir Halodoc, metode diet tanpa karbohidrat yang dipercaya dapat menurunkan diet lebih cepat daripada metode lainnya. Untuk menerapkan metode diet ini, seseoarang diharuskan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Sebagai gantinya, diperbolehkan makan makanan yang mengandung protein dan lemak nonkarbo.
Disarankan, jika tetap ingin menerapkan metode diet ini, setidaknya tetap harus mengonsumsi karbohidrat 20-50 gram per hari. Sebenarnya tidak ada aturan baku berapa gram yang harus dikonsumsi. Namun, setidaknya tubuh seseoarang membutuhkan karbohidrat untuk menunjang aktivitas setiap hari.
Jadi, apakah metode diet no carb ini aman untuk dilakukan seseorang? Jawabannya, jika tidak dilakukan secara berlebihan dan dilakukan dengan benar, metode ini boleh-boleh saja dipraktikkan. Bagaimanapun tubuh membutuhkan nutrisi dari makanan lain. Nyatanya berlebihan mengonsumsi makanan berkarbohidrat tidak baik untuk jantung. Di saat yang sama, tubuh juga jangan sampai kekurangan kerbohidrat karena dibutuhkan untuk beraktivitas.

Perlu diingat, melakukan metode diet no carb secara belebihan dan memaksakan diri karena kekurangan karbohidrat dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh lemas dan mual. Selain itu, diet ini dapat meningkatkan risiko seseorang kekurangan vitamin dan nutrisi. Oleh karena itu, belum diketahui dampak jangka panjang bagi tubuh, karena belum ada penelitian lebih lanjut terkait diet ini.
Membatasi asupan karbo dalam tubuh bukan berarti tidak mengonsumsi makanan sama sekali, terutama asupan makanan lainnya. Dalam diet ini masih bisa mengonsumsi makanan yang mangandung protein dan lemak.(rzk)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
