Di Depan Pemerintah AS, Indonesia Janji Pulangkan 1.000 Warga Gaza Palestina setelah Dievakuasi


Menlu Sugiono dan Menlu AS Marcel Rubio. (Foto: Kemlu RI)
MerahPutih.com - Menteri Luar Negeri RI Sugiono bertemu dengan Menlu AS Marco Rubio di Kementerian Luar Negeri AS, Washington DC. Keduanya bertemu di kantor Kementerian Luar Negeri AS, Washington DC, Rabu (16/4) waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Sugiono menyampaikan berbagai prioritas dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, di antaranya ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta pembangunan sumber daya manusia.
Indonesia dalam hal ini turut membahas komitmennya untuk perdamaian di Palestina.
Menlu RI menyoroti peran aktif Presiden Prabowo dalam mendorong proses perdamaian di Palestina, sebagaimana tercermin dari kunjungan Presiden Prabowo ke beberapa negara, seperti Mesir, Yordania, Qatar, UAE, dan Turki.
Pemerintah Indonesia juga siap untuk mengevakuasi sementara sekitar seribu warga Palestina di Jalur Gaza yang terluka untuk dirawat di Indonesia.
“Setelah itu, mereka akan dipulangkan kembali ke Gaza," ujar Menlu Sugiono dalam keteranganya dikutip Kamis (17/4).
Baca juga:
Pandangan Raja Yordania dan Rencana Terobosan Prabowo Buat Perdamaian di Palestina
Sementara itu, juru bicara Kemlu AS, Tammy Bruce, menjelaskan kedua menlu membahas soal tarif timbal balik AS terhadap Indonesia.
Dalam hal ini, Menlu AS menyambut upaya baik Indonesia menawarkan reformasi ekonomi.
"Menteri Rubio dan Menteri Luar Negeri Sugiono membahas tarif timbal balik AS terhadap Indonesia, dan Menteri menyambut baik upaya Indonesia untuk memperkenalkan reformasi ekonomi menuju hubungan perdagangan yang adil dan seimbang," ujarnya Tammy.
AS juga mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas pemulangan warga yang dideportasi. AS menyoroti pentingnya kerja sama kedua negara.
"Ia berterima kasih kepada Menteri Luar Negeri Sugiono atas upaya Indonesia untuk memfasilitasi pemulangan para deportasinya dari Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Rubio dan Menteri Luar Negeri Sugiono menggarisbawahi pentingnya untuk terus memajukan kemitraan kita," tuturnya.
Baca juga:
Trump Mulai Persiapkan Kebijakan Tarif Tinggi Bagi Impor Farmasi dan Semikonduktor
Tak hanya itu, keduanya juga membahas soal kerja sama pertahanan dan keamanan. Termasuk soal isu Laut China Selatan.
"Mereka membahas cara-cara untuk memperdalam kerja sama pertahanan dan keamanan, termasuk upaya untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional," jelasnya.
Menlu AS juga membahas soal masalah rezim Iran. Khususnya terkait kegiatan yang bisa mengganggu stabilitas.
"Menteri menyoroti pentingnya kampanye tekanan maksimum terhadap rezim Iran untuk membatasi aliran pendapatan yang digunakannya untuk membiayai terorisme, produksi rudal balistik, dan kegiatan-kegiatan yang mengganggu stabilitas lainnya," ujarnya. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Armada Kapal Bawa Bantuan Berangkat dari Barcelona, Greta Thunberg Juga Ikut Misi

Menlu Sampaikan Permohonan Maaf Langsung Presiden Prabowo ke Xi Jinping Batal Hadir di KTT SCO dan Parade Militer

Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
