Dewan Kawasan Aglomerasi Jakarta Dipimpin Wapres, ini Alasannya

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 13 Maret 2024
Dewan Kawasan Aglomerasi Jakarta Dipimpin Wapres, ini Alasannya

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.(foto: ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - RANCANGAN Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) mengatur soal pembentukan kawasan aglomerasi. Dalam rancangan peraturan itu, penataan kawasan aglomeras menjadi kewenangan Dewan Kawasan Aglomerasi yang dipimpin wakil presiden (wapres).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan alasan Dewan Kawasan Aglomerasi dipimpin wapres, salah satunya ialah penataan dan penyelesaian masalah perkotaan di kawasan aglomerasi bakal ditangani lintas menteri koordinator (menko).

Baca juga:

Pemprov DKI Studi ke Amerika Serikat Bahas RUU DKJ

“Problem ini tidak bisa ditangani satu menteri, misalnya Menteri Bappenas sendiri, ditangani menko sendiri juga tidak bisa. Kita ada empat menko. Ini permasalahan-permaslahan sampah, lalu lintas, polusi, ini lintas menko,” kata Tito dalam rapat dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).

Dengan begitu, kata Tito, di negara ini hanya dua jika bicara menyelesaikan persoalan yang kompleks lintas menko, yaitu presiden dan wakil presiden.

Tito menegaskan posisi wapres yang memimpin Dewan Kawasan Aglomerasi tidak akan mengambil porsi kerja maupun mengambil alih kewenangan pemerintahan daerah (pemda). Menurutnya, wapres akan bertugas melalukan harmonisasi dan evaluasi terkait dengan kerja pemda setempat.

“Utamanya ialah harmonisasi program, mulai dari perencanaan dan melakukan evaluasi secara reguler, supaya on right track, semuanya sinkron. Banyak sekali daerah yang juga tidak sinkron, dan ini kemudian perlu ada yang melakukan itu, sinkronisasi ini,” tutur Tito.

Lebih lanjut mantan Kapolri ini menjelaskan sejatinya Jakarta merupakan kawasan aglomerasi. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya batas alam yang memisahkan antara Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang.

“Jakarta sudah menjadi satu kesatuan dengan daerah sekitarnya, yaitu Bekasi, baik kabupaten/kota, kemudian Tangerang Raya, ada Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan kita juga melihat bahwa Depok sudah menjadi satu rumah di KTP-nya DKI, sebelahnya juga ialah KTP-nya warga Depok,” ungkapnya.

Dengan demikian, Tito menyebut banyak permasalahan-permasalahan yang harus dikerjakan dan diharmonisasikan wapres dalam konsep kawasan aglomerasi.

“Banyak permasalahan bersama, mulai dari lalu lintas, polusi, banjir, kemudian masalah migrasi penduduk, bahkan juga masalah-masalah di bidang kesehatan, misalnya COVID-19 dan lain-lain. Jadi demikian banyak masalah. Oleh karena itu, perlu adanya harmonisasi dan penataan serta evaluasi,” pungkasnya. (Pon)

Baca juga:

Baleg DPR Diminta Percepat Perumusan RUU DKJ

#DKI Jakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Masyarakat banyak mengonsumsi makanan serta minuman yang mengandung kadar lemak, gula, dan garam tinggi.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
579 Ribu Orang Jakarta Obesitas, Saatnya Pemerintah Gencarkan Kampanye Kurangi Gula
Indonesia
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Namun, besaran penurunan anggaran belum bisa dipastikan.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
DPRD DKI Akui Ada Pemangkasan Subsidi Transportasi Jakarta Tahun Depan
Indonesia
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Langkah ini dilakukan agar tidak ada pedagang yang mengaku belum mendapat informasi terkait dengan penataan, terutama bagi mereka yang tidak aktif memantau media sosial.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Surat Pendaftaran Ulang Ditolak, Pemprov DKI bakal Kirim ke RT/RW
Indonesia
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Pemerintah DKI Jakarta akan menggandeng seniman-seniman dari kampus IKJ untuk menunjukan keahliannya di panggang Kota Tua.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Pramono Ingin Kota Tua Jadi Etalase Bagi Seni dan Budaya
Indonesia
Dishub DKI Ingin Wujudkan Transportasi Lebih Hijau, Efisien, dan Inklusif
DKI Jakarta kini menempatkan Transjakarta sebagai tulang punggung mobilitas warga sekaligus model integrasi nasional.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Dishub DKI Ingin Wujudkan Transportasi Lebih Hijau, Efisien, dan Inklusif
Indonesia
Revolusi Transportasi Jakarta: Transjakarta Jadi Penggerak Kota Hijau dan Cerdas
Konsep keberlanjutan Transjakarta dirumuskan dalam tiga nilai utama, yaitu bersih, berdaya, dan bestari.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
 Revolusi Transportasi Jakarta: Transjakarta Jadi Penggerak Kota Hijau dan Cerdas
Indonesia
Penyelidikan Penemuan 2 Kerangka Manusia Misterius di Kwitang Diambil Alih Polda Metro, Disebut Segera Terungkap
Pengambilalihan kasus dilakukan agar penyelidikan bisa berjalan lebih komprehensif mengingat kompleksitas temuan dan perlunya pemeriksaan forensik yang mendalam.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Penyelidikan Penemuan 2 Kerangka Manusia Misterius di Kwitang Diambil Alih Polda Metro, Disebut Segera Terungkap
Indonesia
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Perbaikan itu hanya sebagai upaya penanganan jangka pendek.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Indonesia
Pemprov DKI bakal Lakukan Modifikasi Cuaca 25 Hari Mendatang, Tegaskan Dananya masih Ada
Pramono memastikan Pemprov DKI masih memiliki anggaran untuk mofidikasi cuaca dengan biaya mencapai Rp 200 juta sekali pelaksanaan.
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Pemprov DKI bakal Lakukan Modifikasi Cuaca 25 Hari Mendatang, Tegaskan Dananya masih Ada
Indonesia
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Banyak program yang terkesan hanya menghibur warga DKI Jakarta
Dwi Astarini - Selasa, 04 November 2025
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Bagikan