Desa Cisayong Punya Stadion Sepakbola Bertaraf Internasional


Lapangan Sakti Lodaya yang bertaraf internasional. (Foto: MP/Mauritz)
BISA jadi hanya di Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong, Tasikmalaya yang memiliki stadion sepakbola bertaraf imnternasional. Stadion bernama Sakti Lodaya itu dibangun atas swadaya masyarakat. Lapangannya memiliki luas 93 x 53 meter dengan dilengkapi sprinkler atau penyiram rumput otomatis.
Melihat hal itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Cisayong dapat menjadi desa wisata unggulan. Hanya minusnya saja, menurut masyarakat adalahnya tidak adanya fasilitas penginapan di wilayah itu. Padahal Lapangan Sakti Lodaya sering dijadikan lokasi turnamen yang pesertanya dari berbagai daerah.
Baca Juga: Miliki Potensi Besar, Curug Badak & Curug Hanoman akan Dikembangkan

"Setelah saya berbicara tadi ternyata wisatawan kesulitan untuk menginap," kata Ridwan Kamil usai berbincang dengan salah seorang wisatawan.
Untuk itu, dirinya akan mengonsepkan Desa Cisayong menjadi desa wisata homestay.
"Maka kita konsepkan desa wisata homestay di rumah-rumah penduduk," ujar kang Emil, sapaan akrabnya.
Untuk mewujudkannya pihaknya akan memberikan bantuan sebesar Rp630 juta. Menurut Emil, Desa Cisayong bisa dijadikan contoh bagi desa lain karena hanya dengan lapangan saja bisa menghasilkan kunjungan wisata.

Baca Juga: Pangandaran International Kite Festival 2019 Gaet Wisatawan
"Jadi itu contoh dari lapangan saja yang sederhana menghasilkan kunjungan lalu ada transaksi dan kita akan wadahi menjadi desa wisata," ujar Emil.
Oleh karena itu Emil menyatakan bahwa desa Cisayong telah naik kelas dari desa dengan kategori berkembang menjadi desa maju.
"Desa itu (Cisayog) sekarang naik kelas dari desa berkembang menjadi desa maju dan suatu hari masuk ke kategori tertinggi yaitu desa mandiri," tuturnya.

Lebih lanjut Emil mengatakan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi desa berstatus sangat tertinggal. Sejumlah program dan dukungan dari pemerintah daerah provinsi Jawa Barat membuahkan hasil meningkatkan status 48 desa yang tahun lalu sangat tertinggal.
"Alhamdulillah status desa sangat tertinggalnya sudah tidak ada, tahun lalu ada 48 sekarang sudah nol," ungkapnya.
Dalam kunjungannya itu, Emil berkesempatan membuka turnamen sepak bola antar SSB.
"Kita akan dorong desa Cisayong dan lapangan ini menjadi tuan rumah liga desa nasional," katanya. (*)
Tulisan dari kontributor merahputih.com, Mauritz untuk wilayah Jawa Barat.
Baca Juga: Bulat-Bulat Bakso Nikmat Khas Indonesia
Bagikan
Yohanes Charles/Mauritz
Berita Terkait
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri

Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran

Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi](https://img.merahputih.com/media/a5/e1/a3/a5e1a36849af63eb0bc8bbcdc8846fc6_182x135.png)
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut

Dedi Mulyadi Disentil Mendagri Soal Pendapatan Daerah, Beda Dengan Pandangan Pengamat

Tambahan Rombongan Belajar di Sekolah Negeri Jabar Disalahgunakan, Diduga Banyak Siswa Titipan
