Densus 88 Pantau Pergerakan Terorisme Jelang Pemilu 2024
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (21/2/2023). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
MerahPutih.com-Densus 88 memiliki tugas khusus jelang Pemilu 2024.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan kepolisian telah menyiapkan sejumlah pendekatan dalam penanganan aksi terorisme pada tahun politik, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca Juga:
Densus 88 Beberkan Sebab Terjadinya Insiden Penembakan yang Tewaskan Anggotanya
"Khususnya di tahun pemilu, terhadap perkembangan teroris tentunya Polri dalam hal ini Densus 88 Antiteror terus melakukan kegiatan mulai yang sifatnya soft approach," ungkap Kapolri Sigit yang dikutip di Jakarta, Selasa (1/8).
Menurut Sigit, Polri fokus pada tindakan pencegahan.
"Sampai dengan yang saat ini, kami ubah menjadi langkah-langkah yang sifatnya pencegahan dan mengamankan atau biasa disebut dengan preventive strike," sambungnya.
Menurut Sigit, Densus 88 terus memantau pergerakan kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan teroris.
"Menghadapi tahun pemilu, strategi tersebut terus kami lanjutkan karena kami juga memahami bahwa ada potensi yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan kelompok teroris untuk menumpang," terangnya.
Baca Juga:
Dia menyebut dikhawatirkan kelompok-kelompok tersebut memanfaatkan perbedaan pandangan atau isu SARA untuk memecah belah masyarakat.
"Kemudian dengan potensi-potensi yang mereka bisa ikut, khususnya pada saat terjadi perbedaan pendapat atau konflik, apalagi kemudian itu menggunakan isu-isu SARA, tentunya kami mengantisipasi," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Kapolri, pendekatan humanis juga dilakukan terhadap mantan-mantan narapidana kasus terorisme (napiter). Dalam hal ini, Polri juga meningkatkan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Agama (Kemenag) hingga tokoh-tokoh agama.
Kapolri juga menyebut pendekatan selanjutnya adalah dengan tindakan tegas apabila ada pihak-pihak yang berpotensi membahayakan dan mengganggu jalannya pemilu. Kapolri menekankan Polri, dibantu TNI, terus mewaspadai ancaman terorisme jelang pemilu.
"Tentunya terhadap yang potensial dan mengarah pada aksi-aksi yang tentunya akan berdampak membahayakan, mengganggu jalannya proses pemilu, ya kita melakukan penangkapan," tutup dia. (Knu)
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Minta Bantuan Densus 88 Selidiki Identitas Pelaku Penembakan Kantor MUI
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern
Mahasiswa Magister Pertahanan Unhan RI Rasakan Sensasi Langka Terbang Bareng Pesawat Patroli Maritim CN-235
Ngaku-Ngaku TNI Tugas di Papua, Napi Rutan Kolaka Raup Rp 210 Juta dari Pemerasan Video Seks
Kapolri Ajak Ojol Jadi Cepu Polisi, Massanya Tersebar di Mana-Mana
[HOAKS atau FAKTA]: Diteror Karena Aksinya Memberantas Korupsi, Rumah Menkeu Purabaya Kini Dijaga Provost TNI
Danpaspampres era Jokowi, Marsda Wahyu Hidayat Wafat
TNI Diterjunkan ke Ujung Kulon Kumpulkan Sperma dan Ovum Badak Jawa
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
[HOAKS atau FAKTA] : Karena Desakan Rakyat, Komjen Rudy Herianto Jadi Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo