Dedi Mulyadi Ajak PKB Duduk Satu Meja

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Rabu, 20 Desember 2017
Dedi Mulyadi Ajak PKB Duduk Satu Meja

Dedi Mulyadi (ANTARA FOTO/Akbar Gumay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) duduk bersama membahas Pilkada Jawa Barat 2018, pascapenarikan dukungan partai beringin itu kepada Ridwan Kamil.

"Mengenai perkembangan Pemilihan Gubernur Jawa Barat saya mengajak kepada Partai Kebangkitan Bangsa untuk duduk satu meja bersama-sama melakukan pembahasan Pemilu Gubernur di Jawa Barat dalam posisi kita memiliki posisi yang sederajat," katanya di arena Munaslub Golkar seperti dilansir Antara, Rabu (20/12).

Dedi mengatakan, dialog dengan posisi sederajat diperlukan sehingga Pemilihan Gubernur Jawa Barat bisa berjalan dengan efektif dan seluruh kepentingan masyarakat Jawa Barat mampu dijawab dengan gaya politik yang cerdas yang bisa memahami apa yang menjadi aspirasi masyarakat.

"Duduk bersama itu sangat penting untuk membaca kemungkinan yang terjadi mengingat konstelasi di Pilgub Jabar masih sangat terbuka, belum ada satu pun pasangan calon sudah menetapkan diri," jelas Bupati Purwakarta itu.

Dedi mengatakan, keputusan Partai Golkar menarik dukungan bagi Ridwan Kamil membuka ruang bagi semua partai untuk membicarakan Pemilihan Gubernur Jawa Barat secara tepat.

Pria yang juga akan maju di Pilgub Jabar itu mengajak PKB membicarakan terlebih dulu perahu yang akan digunakan untuk mencalonkan gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat. Menurut dia mencalonkan gubernur tidak ada maknanya jika perahu atau tiket perolehan kursi DPRD minimal 20 persen tidak terpenuhi.

"Dari awal saya menyampaikan jangan dulu bicara orang. Bicara lah tentang perahunya yang cukup, baru isinya. Siapa isinya didasarkan pada terakomodirnya seluruh kepentingan masyarakat dan tentunya kita juga tidak memungkiri partai juga punya kepentingan untuk menjaga eksistensi dirinya dan elektabilitas kepartaiannya," ujar Dedi.

Menurut dia, saat ini pintu koalisi antar-partai di Pilgub Jabar masih terbuka lebar. Partai pengusung Ridwan Kamil lainnya juga memiliki peluang untuk mencabut dukungannya yang akan berpengaruh pada persyaratan kursi dukungan di DPRD.

Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2014 di Jawa Barat, perolehan kursi di DPRD Jabar antara lain diraih oleh PDIP sebanyak 20 kursi, kemudian Golkar sebanyak 17 kursi, PKS 12 kursi, Demokrat 12 kursi, Gerindra 11 kursi, PPP sembilan kursi, PKB tujuh kursi, Nasdem lima kursi, PAN empat kursi dan Hanura tiga kursi.

Syarat partai atau gabungan partai politik mencalonkan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jabar adalah minimal 20 persen total kursi DPRD yang berjumlah 100 kursi. (*)

#Dedy Mulyadi #Dedi Mulyadi #Golkar #Ridwan Kamil
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Polemik Sumber Air Aqua usai Disidak KDM, Komisi XIII DPR: Masyarakat Jangan Percaya Informasi Menyesatkan
Komisi XIII DPR angkat bicara soal polemik sumber air Aqua. Masyarakat dinilai perlu mengetahui fakta sebenarnya dari air yang dikonsumsi.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Polemik Sumber Air Aqua usai Disidak KDM, Komisi XIII DPR: Masyarakat Jangan Percaya Informasi Menyesatkan
Indonesia
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Dedi petang ini mengunggah posisi RKUD terbaru lewat video dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jabar, detail sampai rupiah terkecil.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Indonesia
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Memperjuangkan keadilan harus dengan cara adil, memperjuangkan demokrasi harus dengan cara demokratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 25 Oktober 2025
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Indonesia
Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
Aqua kini dianggap membohongi konsumen soal sumber air. YLKI pun meminta pemerintah untuk melakukan audit terhadap produsen air minum tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 24 Oktober 2025
Aqua Dianggap Bohongi Konsumen soal Sumber Air, YLKI Minta Pemerintah Lakukan Audit
Indonesia
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Framing negatif terhadap Pak Bahlil Lahadalia sudah tidak diinspirasi oleh nilai-nilai Pancasila
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Oktober 2025
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Indonesia
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Temuan bahwa sumber air Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan sebagaimana diklaim, merupakan persoalan serius.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Indonesia
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Jika terbukti ada pelanggaran terhadap prinsip kejujuran dan perlindungan konsumen, ia mendesak agar langkah tegas segera diambil.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Indonesia
AMPG ke Laporkan Meme Bahlil ke Polisi, Golkar Tegaskan bukan Instruksi DPP
DPP Golkar dapat mengevaluasi bahkan meminta agar laporan itu dicabut, tergantung hasil pembicaraan nanti.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
AMPG ke Laporkan Meme Bahlil ke Polisi, Golkar Tegaskan bukan Instruksi DPP
Indonesia
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Purbaya sebut penempatan dana dalam bentuk giro bank justru kurang menguntungkan karena bunga yang dihasilkan lebih kecil.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Sindir Gubernur Jabar soal Uang APBD di Giro Bank, Menkeu Purbaya: Pasti Nanti akan Diperiksa BPK
Indonesia
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Dedi menjelaskan angka Rp 4,17 triliun yang dikutip Menkeu Purbaya merupakan data BI merujuk pada laporan keuangan per 30 September 2025, sehingga tidak mencerminkan kondisi terkini. Baca juga:
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
Bagikan