Danantara Teliti Proyek Hilirisasi dan Data Center, Bakal Fokus pada Nilai Tambah
 
                Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl RP Soeroso, Menteng, Jakarta. ANTARA/Muhammad Heriyanto/am.
Merahputih.com - Masyarakat menantikan langkah konkret dari Badan Pelaksana (CEO) BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, terkait arah investasi lembaga tersebut. Rosan menegaskan bahwa Danantara masih dalam tahap kajian mendalam terhadap sejumlah proyek hilirisasi dan pembangunan pusat data (data center) sebelum menetapkan target investasi.
Dalam menentukan pilihan investasi, Danantara berpegang pada beberapa parameter utama, yaitu kemampuan menciptakan lapangan kerja, mengurangi impor, meningkatkan daya saing, memberikan nilai tambah, dan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent).
"Yang terpenting, investasi kita harus memberikan dampak positif bagi generasi mendatang. Inilah yang menjadi pedoman kami. Danantara berinvestasi untuk masa depan," ujar Rosan, Kamis (6/3).
Baca juga:
Erick Thohir Tegaskan Kehadiran BPI Danantara Tingkatkan Kualitas Investasi
Rosan belum bersedia mengungkapkan proyek-proyek yang menjadi incaran Danantara, karena semua masih dalam proses kajian oleh komite investasi dan tim pelaksana. "Kami akan menganalisis semua proyek secara profesional melalui tim Komite Investasi di berbagai tingkatan," ucap dia.
Kajian mendalam ini diperlukan untuk memastikan setiap keputusan investasi didasarkan pada pertimbangan dan analisis yang komprehensif, mencakup aspek risiko, legal, administrasi, daya saing, serta proyeksi permintaan dan penawaran di masa depan.
Baca juga:
Bappenas Andalkan Danantara Pacu Investasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Selain proyek hilirisasi dan data center, Danantara juga mempertimbangkan proyek-proyek pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), termasuk beberapa proyek strategis nasional (PSN) periode 2025–2029.
"Kami fokus pada proyek-proyek hilirisasi untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya dalam negeri. Kami juga mempertimbangkan daya saing proyek-proyek tersebut di masa depan," tambah Rosan.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
204 Investor Bakal Kelola Sampah di Indonesia
 
                      Perusahaan Swasta Mulai Beli Patriot Bond, Jatuh Tempo 21 Oktober 2032
 
                      Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
 
                      260 Kabupaten dan Kota Darurat Penanganan Sampah, Waste to Energy Pakai Duit Danantara
 
                      MPR Tidak Masalahkan WNA Jadi Direksi BUMN
 
                      Luhut Sebut Prabowo Bakal Keluarkan Keppres Selesaikan Utang Kereta Cepat Whoosh ke China
 
                      2 WNA Jadi Petinggi BUMN, Ini Kata Danantara
 
                      Danantara Ingin Investasikan Duit di Pasar Saham, Saat Ini Masih di Surat Berharga Negara
 
                      Menkeu Purbaya Sarankan Danantara Bayar Utang Whoosh Rp 2 Triliun Per Tahun dari Dividen BUMN
 
                      Alasan Danantara Ganti Dirut dan Direksi Garuda Indonesia, Masukan 2 Ekspatriat Dari Maskapai Asing
 
                      



