Dana Otsus Gagal Sejahterahkan Masyarakat Aceh


Ilustrasi uang rupiah. (Foto: istimewa)
MerahPutih.com - Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya (PPISB) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh mengklaim, Pemerintah Aceh telah gagal mengelola dana otonomi khusus (Otsus) untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Pemerintah Aceh gagal mengelola dana Otsus untuk mempercepat terwujud industrialisasi dan dana otsus akhirnya menjadi sumber kesejahteraan oknum tertentu yang dekat dengan pemerintahan," kata Peneliti di PPISB Unsyiah, Muhammad Mirza Ardi di Banda Aceh, Sabtu (5/1)
Menurutnya, setiap tahun program Pemerintah Aceh adalah membangun infrastruktur. Namun, yang terjadi pembangunan infrastruktur menjadi momentum untuk korupsi dan pelakunya didominasi oleh oknum politisi, birokrat, serta kontraktor.
"Di tahun 2018, sebanyak 685 proyek fisik Anggaran Pendapadan dan Belanja Aceh (APBA) yang berstatus merah karena realisasinya masih dibawah 75 persen dan Rp 1,5 trilun dana otsus terbengkalai," ungkap Pengajar di Fakultas Sosiologi Politik dan HAM UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

Hingga penghujung 2018, katanya, Aceh masih belum mengalami industrialisasi dan struktur ekonomi masyarakat Aceh masih didominasi oleh sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan yang dikelola secara tradisional.
"Hasil produksi petani lokal itu masih mentah, belum diolah. Padahal jumlah pekerja di sektor pertanian besar dan kualitas ekonomi masyarakat masih melempem," imbuh Mirza seperti dilansir Antara
Lebih lanjut ia mengatakan, dominan masyarakat petani di Provinsi Aceh masih hidup dibawah garis kemiskinan dan hasil pertanian mereka hanya cukup untuk menyambung hidup sehari-hari.
"Suara petani itu hampir tidak ada yang menyuarakan dan saya berharap petani lokal itu mendapat perhatian lebih agar ekonominya bergerak lebih baik," kata dia
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 839 ribu orang (15,97 persen), bertambah sebanyak 10 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2017 yang jumlahnya 829 ribu orang (15,92 persen). Jika dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 33 ribu orang (16,89 persen). (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Legislator Tegaskan Jumlah Siswa Sedikit tak Boleh Jadi Alasan Tutup Sekolah

Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh

[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Usulkan Referendum untuk Kemerdekaan Aceh dan Papua Barat
![[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Usulkan Referendum untuk Kemerdekaan Aceh dan Papua Barat](https://img.merahputih.com/media/57/8d/e2/578de21120a135d5d5e7d2c791ac4b97_182x135.png)
Bendera GAM Diminta Tidak Dipasang Saat Peringati 20 Tahun Perjanjian Helsinki, Gubernur: Sabar Suatu Saat Pasti Berkibar

Menko Yusril Dukung Daud Beureu'eh Jadi Pahlawan Nasional

Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Izin Bendera GAM Bulan Bintang Berkibar di Aceh
![[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Izin Bendera GAM Bulan Bintang Berkibar di Aceh](https://img.merahputih.com/media/06/c4/93/06c4932e56b9cd0ebca97a28041245d0_182x135.jpeg)
Istana Bantah Isu Kandungan Migas di Pulau Sengketa Aceh-Sumut, Anggap Cuma Rumor

Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh

Pengembalian 4 Pulau ke Aceh Demi Stabilitas, Presiden Serius Tegakkan Kepastian Hukum Wilayah.
