Dampak Virus Corona Tidak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Tengah
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Sinung Nugroho Rahmadi (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Kecemasan sejumlah pihak terkait penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke sejumlah daerah di Tanah Air akibat virus corona tampaknya tidak berlaku bagi Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah Sinung Nugroho Rahmadi, selama wabah virus corona merebak, kunjungan wisawatan ke wilayah tetap stabil dan tidak mengalami penurunan yang signifikan.
Baca Juga:
Antisipasi Virus Corona, Pemerintah Batasi Sementara Pergerakan Wisatawan Tiongkok
"Dampak virus Corona pada wisatawan ada, tetapi tidak signifikan, karena wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Jateng menduduki ranking 7 atau sekitar 0,25 persen," terang Sinung di Magelang, Kamis (6/2).
Lebih lanjut, ia menyampaikan kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawateng sekitar 691.000 per tahun.
Selain itu, katanya, kejadian penyebaran Virus Corona itu saat musim sepi atau sedang tidak dalam liburan. Sebagian besar kunjungan ke Jateng dalam rangka seminar dan pembelajaran bisnis.
Sinung menuturkan pada akhir Januari 2020 dari pintu Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo dipulangkan sebanyak 178 wisatawan asal Tiongkok.
"Kemarin satu pintu dari Adi Soemarmo, Solo, 178 wisatawan kami kembalikan, karena kami mengutamakan kepentingan nasional. Waktu itu travel warning dari Tiongkok belum keluar, tetapi kami antisipasi, kami kembalikan dan agen tur bisa mengerti," terangnya.
Ia mengungkapkan akhirnya keluar travel warning baik dari Tiongkok maupun dari Pemerintah Indonesia.
"Sementara kami tutup dari dan menuju ke Tiongkok. Kami hentikan dulu sampai batas waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Baca Juga:
Stop Impor Barang dari Tiongkok, Pemerintah Berlebihan Antisipasi Virus Corona?
Sinung Nugroho Rahmadi sebagaimana dilansir Antara berharap penanganan Virus Corona dilakukan secara koordinatif dari pusat ke daerah dan selesai dalam tiga bulan.
"Supaya Agustus, September, Oktober 2020 kita bisa menerima mereka, karena itu peak season liburan," pungkasnya.(*)
Baca Juga:
Dampak Virus Cirona, Impor Bawang Putih Tersendat dan Harganya Tembus Rp55.000
Bagikan
Berita Terkait
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Pemprov Layanan Open Top Tour of Jakarta melintasi sejumlah titik bersejarah
Taiwan Bidik Pasar Wisatawan Indonesia, Khususnya Kalangan Generasi Muda
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Australia dan Inggris Kritik Faktor Keselamatan Pariwisata Indonesia, Begini Reaksi Kemenpar
Perjalanan Wisata Nusantara Naik, Kemenpar Optimalkan Gerakan Wisata Bersih
Bali Masih Jadi Magnet Wisatawan, Buktinya Jumlah Penumpang Pesawat Meningkat
Taiwan Usung 4 Konsep Liburan Ramah Muslim demi Pasar Indonesia
Penerbangan Langsung Bali ke China Bertambah, Wisatawan Asal Tiongkok Jadi Tertinggi ke-2
Sepanjang Periode Libur Lebaran, Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Solo Naik 7%