Headline

Dampak Perang Dagang, Pengamat Sebut Kawasan Indo-Pasifik Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 30 November 2018
Dampak Perang Dagang, Pengamat Sebut Kawasan Indo-Pasifik Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte (Foto: Twitter @pjvermonte)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte menilai kawasan Indo-Pasifik bisa mendapat keuntungan dari dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Perang dagang kedua negara adi daya itu menjadi momentum bagi kawasan Indo-Pasifik menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

"Saat ini kita tengah menghadapi dua negara adikuasa. China yang asertif serta Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang dapat menjadi problematik bagi kawasan Indo-Pasifik ini," kata Philips J. Vermonte di Jakarta, Jumat (30/11).

Dalam acara diskusi bertajuk "Strategic Partnership and Maritime Security and Economic Issues in East Asia: Future Indonesia-Japan Relations" di Universitas Katolik Atma Jaya, Philips mengatakan, perang dagang di antara kedua negara itu menciptakan pertanyaan besar bagi kawasan Indo-Pasifik mengenai langkah dan peran yang akan diambil oleh kawasan tersebut.

Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte
Pengamat politik dari CSIS Philips J Vermonte (Foto: Twitter @pjvermonte)

"Kini jelas ada momentum bagi kawasan Indo-Pasifik yang mencakup Indonesia untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi," lanjutnya. Namun untuk dapat menjadi kawasan yang begitu kuat dan berpengaruh, Philips mengatakan bahwa Indo-Pasifik perlu memastikan adanya perdamaian dan stabilitas di kawasan. Hal itu dapat dicapai, salah satunya, dengan memperkuat kemitraan Indonesia dengan Jepang, serta ASEAN.

Philips J Vermonte meyakini bahwa Indonesia memiliki peran tertentu dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas.

Sementara itu, mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda, yang turut menjadi pembicara dalam acara itu, mengatakan sebagaimana dilansir Antara, diperlukan waktu untuk konsep kerja sama Indo-Pasifik dapat terlihat bentuk konkritnya.

"Proses agar konsep tersebut diterima oleh seluruh negara terkait juga mungkin akan memakan waktu yang tidak sedikit," kata Hassan.

Acara diskusi tersebut diselenggarakan oleh CSIS, GRIPS Tokyo dan Universitas Atma Jaya, sebagai salah satu rangkaian acara peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Selain Philips J Vermonte dan Hassan Wirajuda, hadir pula sejumlah pembicara lain termasuk mantan Wakil Menteri Pertahanan untuk Hubungan Luar Negeri Jepang Hideshi Tokuchi, mantan Dubes Jepang untuk AS Ichiro Fujisaki dan Dubes Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Jelang Reuni Akbar Alumni 212, Ketua Umum Parmusi Undur Diri Dari Kepanitiaan

#CSIS #Pengamat Politik #Amerika Serikat #China
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Pemerintah Indonesia membantah adanya isu perundingan tarif dagang antara Indonesia dan AS terancam batal. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan negosiasi kedua negara masih terus berlanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Media Asing The Financial Times melaporkan kesepakatan dagang antara RI-AS yang disepakati pertengahan tahun 2025 berada di ujung tanduk.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Indonesia
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Publik figur kini diminta untuk tidak menyebarkan narasi menyesatkan soal bencana Sumatra. Pengamat menilai, hal itu hanya memperpanjang penderitaan.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Publik Figur Dinilai Hiasi Bencana Sumatra dengan Narasi Menyesatkan, Pengamat: Hanya Memperpanjang Penderitaan Korban
Dunia
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Perdebatan terkait kebijakan itu meningkat setelah Trump pada 28 November mengancam akan menghentikan migrasi secara permanen dari apa yang ia sebut “negara dunia ketiga”.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 Desember 2025
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Dunia
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
PM Takaichi menyatakan Jepang dapat merespons secara militer jika China menyerang Taiwan.
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Desember 2025
China Kerahkan 100 Kapal AL Imbas Pernyataan Kontroversial PM Jepang
Indonesia
Bincang Ringan Presiden Prabowo dengan Ketua MPR China, Bahas Guci dan Bayi Panda
Prabowo menunjukkan foto panda yang baru melahirkan bayi beberapa waktu yang lalu. Prabowo mengatakan sang induk panda telah berada di Indonesia selama satu dekade.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 Desember 2025
Bincang Ringan Presiden Prabowo dengan Ketua MPR China, Bahas Guci dan Bayi Panda
Dunia
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” kata Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Dunia
Takut Bobol, Kepolisian Kanada Cuma Pakai Drone China untuk Operasi Nonsensitif
Pembatasan drone buatan China mencerminkan tren global yang semakin waspada potensi risiko keamanan siber dan intelijen.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 Desember 2025
Takut Bobol, Kepolisian Kanada Cuma Pakai Drone China untuk Operasi Nonsensitif
Bagikan