Dampak Badai Cempaka, Terjadi Sekitar 21 Titik Bencana
Petugas BMKG menunjukkan area pergerakan badai Siklon Tropis Cempaka di Laboratorium BMKG Kemayoran, Jakarta, Rabu (29/11).(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
MerahPutih.Com - Badai Cempaka atau siklom tropis yang menghantam pesisir selatan Pulau Jawa berdampak luar biasa terhadap sejumlah wilayah. Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Selain Pacitan, salah satu wilayah yang paling parah terkena dampak Badai Cempaka yakni Magelang, Jawa Tengah. Berdasarkan laporan Bupati Zaenal Arifin, sebanyak 21 titik bencana terjadi di wilaayah Magelang akibat badai Cempaka.
Zaenal Arifin di Magelang, Kamis (30/11), mengatakan bencana yang terjadi kecil-kecil, namun harus tetap diwaspadai dan selalau siaga.
Bupati Magelang sebagaimana dilansir Antara mengatakan hal tersebut usai apel besar siaga bencana alam di lapangan drh Soerpardi, Kabupaten Magelang.
Ia menuturkan bencana yang terjadi berupa hujan angin yang mengakibatkan pohon tumbang dan tanah longsor. Kebanyakan melanda wilayah pegunungan Menoreh, meliputi Kecamatan Salaman dan Borobudur.
"Paling banyak terjadi di kawasan Menoreh, karena kondisi tanah cukup labil. Di bawah (tanah) batuan, sehingga mudah terjadi longsor. Tapi kami terus siaga memantau pergerakan," katanya.
Ia menuturkan langkah antisipasi yang dilakukan, yakni melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah bersama Polri, TNI, komunitas relawan, dan stakholder lainnya menggelar apel siaga menghadapi potensi bencana di wilayah ini.
Menurut dia bencana yang terjadi tidak berpengaruh pada sektor pariwisata dan sektor lainnya.
"Belum ada kenaikan status bencana. Sejauh ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika belum memberikan rekomendasi. Bencana yang terjadi di Yogyakarta sudah berangsur baik, badai bergerak keluar Pulau Jawa. Kita beharap keluar dari bumi Indonesia," katanya.
Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Magelang, Edi Susanto, mengatakan hujan angin dan tanah longsor mendominasi bencana akibat badai Cempaka di wilayah ini.
Angin kencang terjadi di Desa Sukorini dan Desa Keji Kecamatan Muntilan, Desa Kalijoso Kecamatan Secang dan Kelurahan Mendut Kecamatan Mungkid. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang hingga menutup akses jalan desa. Selain itu, pohon tumbang juga menimpa sebuah mushala dan rumah warga.
Pada Rabu (29/11) sore, musibah tanah longsor terjadi di beberapa titik di lereng pegunungan Menoreh, meliputi Kecamatan Salaman, Kecamatan Borobudur dan di lereng Merapi Kecamatan Sawangan.
Menurut dia tidak ada warga yang mengungsi karena rumah-rumah yang terdampak tergolong sedang, seperti hanya mengenai dapur. Hal itu juga karena kesiapsiagaan petugas dan relawan di masing-masing daerah.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Kabupaten Agam dan Pesisir Selatan Sumbar Belum Dialiri Listrik, Kapolda: Akses Jalan Terputus dan Potensi Bencana Susulan
Pemulihan Infrastruktur Aceh, Prabowo Cek Langsung Pemasangan Jembatan Bailey
Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Aceh, Bongkar Taktik Penanganan Banjir Terkini
Prabowo Kembali Landing di Tanah Rencong, Pastikan Bantuan Logistik Tepat Sasaran
Polda Riau Kirim Cool Storage Premium Demi Lancarnya Proses DVI di Lubuk Pasung
Ditemukan 47 Jenazah Baru, Data Teranyar Korban Tewas Bencana Aceh-Sumatera 914 Orang
Tim Trauma Healing Turun ke Lokasi Bencana, Beri Dukungan Psikososial bagi Korban Banjir dan Longsor di Langsa
100 Musisi Bersatu Gelar Konser Amal Heal Sumatra untuk Korban Bencana Aceh, Sumbar, dan Sumut
Logistik dan Nakes Diberangkatkan ke Aceh Tamiang, Respons Cepat Bantu Korban Bencana
Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Mampu Atasi Bencana di Sumatra