Dampak 42 Bendungan Yang Dibangun Era Jokowi


Bendungan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pembangunan bendungan menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak awal menjabat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan 42 bendungan selama 2015-2023.
Pembangunan bendungan ini,m diklaim dalam rangka membangun ketahanan pangan dan ketahanan air nasional. Paling tidak ada target 61 bendungan yang ditetapkan Presiden Jokowi.
Baca Juga:
Pemerintah Bangun Bendungan Pertama di Sulawesi Barat Senilai Rp 1,02 Triliun
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja memaparkan, ada tahun 2023 saja, lanjutnya, telah diselesaikan enam bendungan yakni Bendungan Cipanas (Jawa Barat), Sepaku Semoi (Kalimantan Timur), Tiu Suntuk (NTB), Karian (Banten), Ameroro (Sulawesi Tenggara), dan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi pada 23 Februari 2024.
"Saat ini kita sedang upayakan sekuat tenaga untuk menyelesaikan sisa 19 bendungan hingga akhir tahun 2024 atau selambat-lambatnya di awal 2025," katanya.
Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan, untuk mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan, Pemerintah melakukan dua strategi utama yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.
Dengan penyelesaian 42 bendungan tersebut dapat mengairi sawah seluas 283.203 hektare atau empat kali luas wilayah Jakarta. Adapun produktivitas lahan untuk padi meningkat menjadi 4-5 juta ton per tahun dan menyediakan tambahan air baku sebesar 35,6 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.
"Dengan penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 125 persen menjadi 209 persen. Layanan air irigasi akan meningkat dari 229 bendungan eksisting sebesar 10,6 persen (761 ribu hektare) pada tahun 2015 menjadi 18,11 persen (1,2 juta hektare sawah irigasi) pada tahun 2024," kata Adenan.
Kementerian PUPR terus melanjutkan penyelesaian 61 bendungan pada 2015-2024 di berbagai wilayah Indonesia dalam rangka membangun ketahanan pangan dan ketahanan air nasional. Bendungan multifungsi yang dibangun bertujuan sebagai sumber air irigasi, air baku, energi listrik terbarukan, pengendalian banjir, konservasi air, dan pengembangan pariwisata.
Selain untuk ketahanan air dan pangan, tambahan 61 bendungan yang selesai juga berpotensi untuk membangkitkan tenaga listrik (pembangkit listrik tenaga air/PLTA) pada 43 bendungan dengan total kapasitas 255,2 MW, antara lain Bendungan Way Sekampung (5,40 MW), Jatigede (110 MW) dan Leuwikeris (20 MW). (*)
Baca Juga:
5 Bendungan Siap Diresmikan Awal 2024, Ini Daftarnya
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Komisi D DPRD DKI Jakarta Siapkan Jurus Ampuh Atasi Masalah Infrastruktur dan Lingkungan

Pemerintah Bakal Gelontorkan Rp 630 Miliar Bangun 63 Jembatan Gantung di 2026

Penurunan Tanah Capai 12 Sentimeter Pertahun, Banjir Rob Jadi Ancamanya Masa Depan Indonesia

Kadin Minta Pengusaha Belanda Dukung Proyek Tanggul Laut Raksasa, Punya Pengalaman 5 Abad

Ketergantungan Pada Utang Buat Bangun Infrastruktur Jadi Masalah Indonesia

AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo

200 Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Kantong Kemiskinan Tinggi

Jokowi Dukung Perusahaan Swasta Garap Proyek Infrastruktur Negara

Jalan Penghubung Boulevard BSD City-Gading Serpong Sudah Dibuka, Akses Jadi Lebih Mudah

Kejar Target Cakupan Air Minum di Jakarta, PAM Jaya Kembangkan Infrastruktur Pipa
