Daerah Wisata Kashmir Ditutup Buntut Ketegangan India-Pakistan, Turis Menyingkir dari Wilayah Konflik

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 29 April 2025
Daerah Wisata Kashmir Ditutup Buntut Ketegangan India-Pakistan, Turis Menyingkir dari Wilayah Konflik

Tentara Pakistan mengamati daerah perbatasan yang jadi tempat wisata di Kashmir. (Foto: YouTube/Al Jazeera English)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Lebih dari separuh tempat wisata di Kashmir, India, resmi ditutup mulai Selasa ini (29/4), buntut dari serangan berdarah terhadap para wisatawan di wilayah konflik tersebut.

Berdasarkan dokumen pemerintah yang dikutip Reuters (29/4), sebanyak 48 dari 87 spot wisata ditutup demi alasan keamanan.

Serangan pekan lalu di Pahalgam, daerah wisata populer, jadi pemicu utama.

Para penyerang memisahkan korban pria, menanyakan nama mereka, lalu menembak dari jarak dekat setelah memastikan mereka adalah penganut agama tertentu. Aksi brutal ini menewaskan 26 orang.

India menyebut dua dari tiga pelaku adalah teroris asal Pakistan.

Namun, Islamabad membantah terlibat dan malah mendesak dilakukan penyelidikan netral.

Baca juga:

Ketegangan India-Pakistan Meningkat, Bakutembak Lagi di Perbatasan

"Kami hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk hak menentukan nasib sendiri warga Kashmir," ujar perwakilan Pakistan, seperti dikutip Reuters.

Tak cuma menutup tempat wisata, India juga menangguhkan Indus Waters Treaty — perjanjian penting soal pembagian air sungai.

Sebaliknya, Pakistan menutup wilayah udaranya untuk maskapai India. Ketegangan di perbatasan makin panas setelah baku tembak terus berlanjut di sepanjang garis pemisah sejauh 740 km.

“Kami menduga akan ada invasi militer dari India, maka kami memperkuat pertahanan,” ujar Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, kepada Reuters.

Musim panas seharusnya jadi waktu puncak kunjungan wisatawan ke Kashmir. Bentang alam Himalaya yang indah dan taman-taman peninggalan Mughal biasanya menarik ribuan turis.

Namun, serangan di Pahalgam membuyarkan semua itu. Turis pun memilih menyingkir lebih cepat dari tempat tersebut. (dru)

Baca juga:

Setidaknya 25 Jenazah Ditemukan di Lokasi Pembajakan Kereta Api di Pakistan, Ditembaki para Milisi di Depan Sandera

#India #Pakistan #Perang
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Dunia
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Sedikitnya 21 kematian juga dilaporkan di seluruh Pakistan dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 9.300 rumah hancur diterjang hujan lebat dan banjir.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Dunia
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dikabarkan menantang Indonesia untuk berperang di Laut Ambalat. Lalu, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Dunia
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel mengusulkan supaya diadakan sidang khusus Majelis Umum PBB di Jenewa, Swiss.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina
Indonesia
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Hingga saat ini, Freddy memastikan seluruh proses pengantaran bantuan logistik berjalan dengan aman dan kondusif.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan
Indonesia
1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan
Kantor media Gaza juga menyatakan bahwa saat ini tidak ada tenda atau perlengkapan tempat tinggal yang tersedia di titik-titik perbatasan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan
Dunia
Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi
Pada 8 Agustus, Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana untuk menduduki Kota Gaza di bagian utara wilayah kantong tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 22 Agustus 2025
Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi
Dunia
Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak
Badan Manajemen Bencana Nasional Pakistan menyatakan hujan monsun telah memicu banjir yang menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh Pakistan sejak 26 Juni.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
 Pakistan Berbenah setelah Banjir Tewaskan Lebih daripada 300 Orang, Pulihkan Listrik dan Buka Jalan di Daerah Terdampak
Dunia
Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak
TNI AU berhasil mengirimkan bantuan logistik gelombang kedua untuk warga korban perang di Jalur Gaza, Palestina, Senin (18/8)
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Krisis Kemanusian di Gaza Semakin Memburuk, Kematian dan Kelaparan Ekstrem Melonjak
Indonesia
Otoritas Palestina Segera Bentuk Komite Sementara Pemerintahan di Jalur Gaza.
Otoritas Palestina (PA) akan segera mengumumkan pembentukan komite sementara untuk memerintah Jalur Gaza.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Otoritas Palestina Segera Bentuk Komite Sementara Pemerintahan di Jalur Gaza.
Bagikan