China Usulkan Peluncur Magnetik Bulan, Bisa Kirim Sumber Daya dengan Biaya Murah


China ingin buat peluncur magnetik Bulan. Foto: Unsplash/Dmitry Ant
MerahPutih.com - China kini telah mengajukan rencana untuk membuat peluncur magnetik Bulan. Peluncur itu diklaim bisa mengirimkan material Bulan ke Bumi.
Namun, ini hanyalah salah satu rencana besar Tiongkok untuk membangun basis tempat tinggalnya yang luas di kutub selatan Bulan, yang ingin dibagi dengan Rusia.
Rencana yang dibuat oleh Institut Teknik Satelit Shanghai itu, memungkinkan negara-negara penjelajah ruang angkasa untuk mengangkut kargo dari Bulan dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.
Para peneliti menyebutnya sebagai fasilitas levitasi magnetik. Lalu, cara kerjanya sama dengan prinsip lempar palu dalam olahraga atletik.
Baca juga:
Penelitian Ungkap Pola Perlambatan Rotasi Bumi dan Perubahan Jarak dengan Bulan
“Kesiapan teknis sistem ini relatif tinggi,” tulis para peneliti di jurnal Aerospace Shanghai.
“Karena hanya menggunakan listrik dan tidak memerlukan bahan bakar apa pun, skalanya akan relatif kecil dan mudah diterapkan," tambahnya.
Para ilmuwan juga ingin memanfaatkan vakum tinggi dan lingkungan gravitasi rendah di Bulan yang mampu mengeluarkan dua muatan dalam sehari.
Lalu, sistem peluncuran yang diusulkan tersebut, bakal menggunakan rotating arm sepanjang 50 meter (165 kaki) dan motor superkonduktor bersuhu tinggi untuk meluncurkan kapsul yang penuh dengan material Bulan.
Baca juga:
Ilmuwan NASA Temukan Kristal Kuning di Mars, Pertama Kalinya dalam 30 Tahun
Secara teori, rotating arm hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mencapai kecepatan menuju Bulan. Sistem ini akan didukung oleh energi surya dan nuklir.
Tiongkok, Rusia, dan Amerika Serikat, memang memiliki rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Bulan.
Memiliki berat sekitar 80 ton, pesawat ini membutuhkan roket super berat Tiongkok, Long March 9, untuk membawanya ke permukaan bulan.
Kutub Selatan Bulan Punya Sumber Daya Paling Berharga
Kutub selatan Bulan telah menjadi tempat yang menarik bagi semua negara penjelajah ruang angkasa, termasuk Tiongkok, Rusia, India, dan Amerika Serikat.
Lokasi tersebut, menurut para ilmuwan, merupakan lokasi keberadaan es berbasis air. Selain itu, lokasi tersebut menjadi kunci bagi tempat tinggal manusia di Bulan pada masa depan.
Lebih dari itu, para ahli percaya, bahwa ada banyak material berharga dari Bulan, seperti Helium-3, yang bersembunyi di bawah regolith di kutub selatan.
“Tujuan utamanya adalah mengekstraksi dan mengembalikan Helium-3 untuk membantu mengatasi krisis energi bumi,” jelas para peneliti.
Baca juga:
“Proyek ini juga akan meningkatkan pengembangan teknologi penambangan luar angkasa, kendaraan peluncur berat, dan kecerdasan buatan.”
Meski Helium-3 adalah isotop langka di Bumi, yang jauh lebih jarang dibandingkan saudaranya, Helium-4, tetapi jumlahnya sangat melimpah di Bulan. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Kronologis Tewasnya Pekerja Lepas BRIN di Lokasi Penelitian Sesar Aktif Demak

Pekerja Lepas Tewas di Lokasi Penelitian Sesar Aktif, Polres Demak Pastikan Bakal Periksa BRIN
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Katy Perry Jelajah Antariksa Cuma 10 Menit, Tapi Biayanya Sampai Miliaran Rupiah!

China Temukan Spesies Bakteri Baru di Antartika, Buka Peluang Sumber Daya Masa Depan

Pengusaha Bakal Diberi Wilayah Izin Usaha Pertambangan Untuk Kepentingan Perguruan Tinggi

Prabowo Tetapkan Devisa Hasil Ekspor SDA Kini Wajib 100 Persen Disimpan di Bank Dalam Negeri, Kejar Dana USD 80 Miliar

Pentingnya Konsep ‘Bioekonomi’ untuk Daerah dengan Memanfaatkan Komoditas Lestari untuk Peningkatan Perekonomian

IShowSpeed Ungkap Ingin Live Bareng Elon Musk di Luar Angkasa

Ilmuwan Temukan Sampel Asteroid Ryugu, Apa Artinya?
