Kisah Kastengel Jadi Kue Hari Lebaran
                Kue kastengel yang wajib saat lebaran. (Foto: YouTube@Devina Hermawan)
MENYAMBUT Hari Raya Idul Fitri, beberapa orang sudah mulai mempersiapkan aneka kue di meja ruang tamu, salah satunya kastengel. Camilan yang satu ini dijamin habis dalam beberapa menit karena banyak disukai, apalagi kalau pas kumpul keluarga. Tapi kamu tau enggak sih kenapa bisa muncul kastengel?
Seperti dilansir laman Indonesian Chef Association, nama asli kastengel adalah kaasstengels yang berasal dari bahasa Belanda. Kaas artinya keju dan stengels artinya batangan, jadi secara etimologi kastengel artinya kue keju batangan.
Nah, zaman dulu, kue ini sering disajikan di rumah-rumah pejabat dan pegawai Belanda yang menikahi perempuan pribumi atau nyonya-nyonya Belanda yang mengikuti suami mereka bertugas di Hindia Belanda. Sajian ini merupakan bentuk akulturasi tradisi makanan Belanda dengan pribumi.
Baca juga:
Aslinya nih, kastengel memilki panjang hingga 30 sentimeter. Namun, saat diperkenalkan di Tanah Air, susah untuk menemukan oven berukuran besar. Maka dari itu, kastengel yang saat ini kita temui hanya berukuran 3-4 sentimeter dengan lebar 1 cm.
Tak hanya jadi hidangan enak, i kota Krabbedijke, Belanda, kastengel sempat menjadi pengganti mata uang. Masyarakat di sana melakukan barter dengan kastengel karena keju merupakan bahan makanan berharga.
Kini, di Tanah Air, kastengel jadi sajian wajib dalam stoples saat Hari Raya Idul Fitri. Membuat kastengel untuk disajikan saat Lebaran jadi ritual tahunan bagi banyak keluarga. Buat kamu yang terinspirasi memasak kastengel tahun ini, coba deh resep kastengel berikut ini.
Baca juga:
Bahan:
1 kg tepung terigu
4 sdm maizena
1/2 sendok the baking powder
2 sachet susu bubuk
500 gram margarin
250 gram mentega
150 gram gula halus
250 gram keju parut
2 sachet vanili bubuk
5 kuning telur
Bahan olesan:
3 kuning telur dikocok lepas
Topping tambahan:
Keju parut
Cara membuat:
1. Campur jadi satu dan ayak tepung terigu, maizena, baking powder, dan susu bubuk.
2. Kock menggunakan mixer kecepatan rendah, margarin, mentega, gula halus, keju, vanili dan kuning telur. Asal tercampur rata atau bisa diaduk secara manual.
3. Masukkan campuran tepung terigu ke dalam adonan margarin. Aduk sampai rata. Jika masih terlalu lembek, bisa tambahkan sedikit terigu.
4. Bentuk atau cetak sesuai selera. Kemudian panggang kurang lebih 20 sampai 30 menit.
5. Keluarkan dari oven, biarkan sampai uap panas menghilang baru diolesi dengan kuning telur dan beri keju.
6. Panggang lagi sampai matang, kurang lebih 15 menit. Angka dan biarkan dingin.
(and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
                      Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
                      Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
                      Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
                      Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
                      10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
                      Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
                      Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
                      Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
                      Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis