Pilpres 2019

Cendekiawan Muslim Sesalkan Banyak Orang Lepas Kontrol Gara-Gara Pilpres

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 13 Desember 2018
Cendekiawan Muslim Sesalkan Banyak Orang Lepas Kontrol Gara-Gara Pilpres

Cendekiawan muslim Azyumardi Azra. (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Suasana keakraban dalam masyarakat menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Perbedaan dukungan terhadap pasangan calon (paslon) tak jarang menimbulkan gesekan yang berpotensi disintegrasi sosial.

Dalam pandangan penuh mawas, cendekiawan muslim Profesor Azyumardi Azra menyesalkan bahwa saat ini banyak orang seolah kehilangan kontrol terkait dukung-mendukung calon presiden dan wakil presiden. Menurut Azyumardi Azra, sebagian lepas kontrol bahkan menggunakan ceramah agama dengan bahasa yang tak elok.

"Semua seperti kehilangan kontrol, bahkan seorang yang mengaku ulama melakukan ceramah dengan bahasa yang tidak elok untuk menyerang orang lain," kata Azyumardi di Jakarta, Kamis (13/12).

Menurut Azyumardi, dalam terminologi Islam, ulama adalah pewaris nabi sehingga akhlak dan perilakunya pun idealnya meneladani nabi.

Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra
Azyumardi Azra, intelektual Muslim paparkan pandangannya terkait Islam Nusantara (Foto: fdi.uinjkt.ac.id)

"Dengan begitu, ulama tidak boleh menghina seseorang atau kelompok tertentu, tidak mengumbar ujaran kebencian, dan tidak mengedarkan fitnah atau hoaks," katanya.

Guru besar UIN Syarief Hidayatullah itu menyayangkan keberadaan orang-orang yang mengaku sebagai ulama atau belum memenuhi syarat menjadi ulama, tetapi memaksakan diri untuk tampil demi mencari popularitas bisa menurunkan martabat dan kewibawaan ulama.

Menurut Wantimpres bidang Peradaban itu, ulama yang dulu menempati posisi terhormat, sekarang menjadi hal biasa, mereka dirisak dan dicaci oleh masyarakat.

"Tanpa adab kesantunan, masyarakat sudah melewati batas-batas moral dan etika dengan sadar dan tidak sadar menghina para ulama," katanya.

Pada bagian lain, Azyumardi Azra juga sebagimana dilansir Antara menyoroti masih bebasnya penceramah menyampaikan gagasannya yang mengandung wacana intoleransi hingga anti-NKRI dan Pancasila, baik di masjid atau di media-media digital.

Ia menyarankan agar penceramah seperti itu ditertibkan. Ia setuju ada semacam sertifikasi bagi penceramah.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pekerja Trans Papua yang Kabur ke Hutan Berhasil Dievakuasi Pasukan TNI

#Azyumardi Azra #Pilpres 2019 #Tokoh Islam #Guru Besar
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Ekonomi Indonesia akan terdampak secara signifikan jika eskalasi di kawasan Timur Tengah terus berlanjut.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Juni 2025
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Indonesia
Guru Besar Unnes Pamer Ijazah S1 UGM, Beda dengan Punya Jokowi
Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Saratri Wilonoyudho, menunjukkan ijazah S1 UGM miliknya. Ijazah tersebut berbeda dengan milik Jokowi.
Soffi Amira - Kamis, 17 April 2025
Guru Besar Unnes Pamer Ijazah S1 UGM, Beda dengan Punya Jokowi
Indonesia
Pemerintah Didesak Cabut Gelar Guru Besar UGM Pelaku Kekerasan Seksual
Kemendikti Saintek juga harus memastikan adanya mekanisme pelaporan yang aman, responsif, dan berpihak kepada korban, serta memberikan sanksi administratif terhadap perguruan tinggi yang terbukti lalai dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Pemerintah Didesak Cabut Gelar Guru Besar UGM Pelaku Kekerasan Seksual
Indonesia
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Habib Abubakar juga mengingatkan bahwa musuh sejati umat Islam bukanlah sesama Muslim, melainkan kebodohan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Indonesia
UI Kukuhkan Tiga Guru Besar, Sampaikan Pidato tentang Sejarah MTQ Era Orde Baru Hingga Penggunaan AI
Universitas Indonesia mengukuhkan tiga Guru Besar pada Rabu (26/2).
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 26 Februari 2025
UI Kukuhkan Tiga Guru Besar, Sampaikan Pidato tentang Sejarah MTQ Era Orde Baru Hingga Penggunaan AI
Indonesia
Kondisi Genting, Dewan Guru Besar UI Nilai DPR Pertontonkan Pembangkangan Hukum
Guru Besar sangat prihatin dan cemas akan masa depan demokrasi yang akan menghancurkan bangsa ini.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 22 Agustus 2024
Kondisi Genting, Dewan Guru Besar UI Nilai DPR Pertontonkan Pembangkangan Hukum
Indonesia
Gelar Profesor atau Guru Besar Tengah Jadi Polemik, Begini Catatan ITB
Segala cara-pun, digunakan agar mendapatkan jabatan profesor sehingga terjadi pelanggaran integritas akademik.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Juli 2024
Gelar Profesor atau Guru Besar Tengah Jadi Polemik, Begini Catatan ITB
Indonesia
UGM Tambah 50 Guru Besar Baru Sepanjang Januari-Agustus 2023
Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mencetak 50 guru besar baru dari berbagai bidang selama periode Januari hingga Agustus 2023. Tambahan 50 guru besar baru ini membuat UGM saat ini memiliki 415 guru besar aktif.
Mula Akmal - Selasa, 22 Agustus 2023
UGM Tambah 50 Guru Besar Baru Sepanjang Januari-Agustus 2023
Indonesia
Azyumardi Azra Sangat Berjasa dalam Upaya Pencegahan Terorisme di Tanah Air
Prof Azyumardi Azra (almarhum) merupakan sosok yang berjasa besar dalam upaya pencegahan terorisme di tanah air.
Zulfikar Sy - Selasa, 20 September 2022
Azyumardi Azra Sangat Berjasa dalam Upaya Pencegahan Terorisme di Tanah Air
Tradisi
Kisah Gelar 'Sir' untuk Azyumardi Azra
Sepak terjang Azra dalam dunia cendekia keislaman telah menarik minat Ratu Elizabeth II.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 20 September 2022
Kisah Gelar 'Sir' untuk Azyumardi Azra
Bagikan