Cegah Penyebaran Bakteri Difteri, Banten Siapkan Tiga Juta Lebih Vaksin


Ilustrasi vaksin. (MP/Alfi Ramadhani)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan menyiapkan sekitar tiga juta lima puluh ribu vaksin difteri yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk mengantisipasi wabah penyakit bakteri difteri.
"Untuk vaksin kita sudah dapat dari pemerintah pusat, dan itu disebar ke seluruh Indonesia. Untuk di Banten, ada tiga juta lima puluh ribu orang untuk satu putaran, dan akan dimulai pada Senin nanti," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardojo di Serang, Jumat (8/12).
Sigit mengatakan, nanti vaksin difteri tersebut disebarkan ke semua tempat pelayanan kesehatan di delapan kabupaten/kota di Banten.
"Nanti disebarkan untuk semua tempat pelayanan kesehatan, seperti klinik dan puskesmas hingga rumah sakit, sekarang juga sudah bisa untuk disuntik," kata Sigit.
Untuk tahapan vaksin akan dilakukan tiga putaran, untuk putaran pertama satu bulan.
"Tiga juta vaksin ini untuk putaran pertama, ini harus tiga kali putaran. Nanti putaran kedua bulan berikutnya tiga juta lagi dan putaran ketiga enam bulan kemudian," katanya.
Pihaknya akan melakukan sosialisasi untuk vaksin difteri tersebut, karena khawatir banyak masyarakat yang tidak tahu.
"Sambil melakukan vaksin, kita juga menyosialisasikannya, khawatir banyak warga yang tidak tahu ataupun takut," katanya.
Terkait penyakit difteri tersebut, kata dia, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, saat ini ada 68 kasus penyakit difteri tersebar di delapan Kabupaten/Kota.
Penyakit yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta memengaruhi kulit ini, rentan terhadap anak-anak hingga orang dewasa.
"Data 2017 ada delapan orang meninggal dunia karena penyakit ini. Paling rentan itu di usia 0-19 tahun, tidak menutup kemungkinan juga kepada orang dewasa," ucap Sigit.
Sebab, kata dia, dari delapan orang meninggal dunia selama 2017, ada satu orang berumur 45 tahun meninggal karena penyakit tersebut. "Untuk yang meninggal delapan orang rata-rata anak-anak ada satu orang dewasa," tandasnya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet

Kasus ISPA di Jakarta Terus Meroket, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Layanan 24 Jam Puskesmas Tingkat Kecamatan Jadi Jurus Andalan Pemprov DKI Lawan Meningkatnya Kasus ISPA

ISPA Jakarta Meledak Hampir 2 Juta Kasus, Dinkes Ungkap Biang Keladi Selain Polusi

Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala

Sejumlah Masalah Kesehatan Bisa Muncul Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Ini yang Harus Dilakukan

Belasan Siswa SMPN 1 Wedi Klaten Keracunan MBG, Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan

60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Program MBG, Dinkes DKI Pastikan Bakteri Jadi Penyebabnya

Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies

62 Persen ASN Pemprov DKI Obesitas, Dinkes Juga Buka Data Hipertensi, Diabetes hingga Kejiwaan
