Kuliner

Casu Marzu, Keju Paling Berbahaya di Dunia

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 16 Agustus 2021
Casu Marzu, Keju Paling Berbahaya di Dunia

Casu marzu, keju dengan belatung hidup (Foto Instagram marianoaresuphotography)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ORANG Indonesia mungkin hanya mengenal beberapa jenis keju, semisal cheddar, mozzarella, dan edam. Keju mozzarella amat digemari di Tanah Air. Saking ngetopnya keju meleleh itu, kamu bisa menemukan beragam jenis makanan yang dimodifikasi dengan menambahkan keju mozzarella.

Di negara bagian Amerika dan negara bagian lainnya, beberapa orang menjadikan keju sebagai makanan pendamping saat menikmati wine atau minuman anggur fermentasi. Dengan lebih dari 2.000 jenis keju yang tersedia, tidak dapat disangkal bahwa keju telah menjadi salah satu makanan yang paling disukai di seluruh dunia.

BACA JUGA:

Jangan Cuma Doyan, Sudah Tahu Sejarah Keju Belum?

Negara-negara Eropa dikenal sebagai penghasil keju terbaik. Namun, dari sekian banyak jenis keju, bisakah kamu membayangkan menikmati keju yang penuh dengan belatung yang masih bergerak?

casumarzu
Dipenuhi belatung bergerak di dalamnya. (foto: Instagram @hungryitalianintown)

Keju Casu Marzu namanya. Itu merupakan jenis keju paling langka, paling berbahaya, dan aneh yang dibuat di Sardinia, Italia. Bukan itu saja, penjualan keju Casu Marzu ilegal karena dianggap sebagai keju paling berbahaya di dunia.

Casu Marzu, yang berarti keju busuk, adalah keju paling berbahaya di dunia. Keju yang dipenuhi belatung ini dibuat di Sardinia, Italia, di beberapa rumah tangga tradisional. Saat ini, penjualan keju unik tersebut telah dilarang. Dengan dipenuhi serangga yang dikenal sebagai belatung keju memberikan keju ini tekstur yang lezat, lembut, dan kaya akan rasa. Diyakini, proses membiarkan belatung hidup selama berbulan-bulan menjadi rahasianya.

BACA JUGA:

Biarpun Mengandung Lemak, Keju Beri Banyak Manfaat

Keju berbahaya ini dibuat dari susu domba atau susu sapi segar. Proses pembuatannya bisa membuat kamu ketakutan. Secara tradisional, keju ini dibuat di rumah dengan susu domba dan kemudian kubus keju sengaja dibiarkan terbuka agar lalat menghampiri keju, bertelur, dan menetas hingga menghasilkan belatung keju.

Setelah kulit dari kubus keju dihilangkan, lalat akan menyerang keju meninggalkan larva serta memberikan keju ini rasa dan tekstur yang berbeda dalam 3 sampai 4 bulan mendatang.

Keju kemudian akan dikeluarkan dari ruang penyimpanan yang gelap dan dinikmati lengkap ribuan belatung hidup. Menurut para pencinta keju, aroma segar dan tekstur dari keju ini luar biasa.

Keju bernama lain keju Maggot ini merupakan bentuk keju tradisional dan warisan pembuatan keju yang paling langka. Produksinya masih dipertahankan oleh beberapa daerah. Meski demikian, penjualan keju ini dilarang dan dianggap ilegal di Italia dan Uni Eropa.

Menurut para ahli kesehatan, memakan keju Maggot dapat menyebabkan reaksi alergi, mual, sakit perut, dan muntah. Atas alasan itulah, penjualan keju Casu Marzu telah dilarang. Namun, warisan budaya keju ini sangat kental sehingga tetap disajikan di acara-acara khusus dan pernikahan.(Tel)

BACA JUGA:

Gua Kaltbach untuk Mematangkan Keju

#Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Kuliner
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Hidangan fusion Korea yang disajikan dibuat dari bahan-bahan terbaik dari seluruh Korea
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuliner
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Bakso Boedjangan menghadirkan inovasi terbaru kuah keju.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Kuliner
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Tahun ini, Jakarta Coffe Week memasuki usia satu dekade, menunjukkan aksi progresif.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Lifestyle
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Sedang liburan ke Kota Wali? Jangan lewatkan 10 makanan khas Demak yang legendaris dan menggugah selera dari Caos Dhahar Lorogendhing hingga Mangut Kepala Manyung.
ImanK - Sabtu, 25 Oktober 2025
Makanan Khas Demak yang Unik dan Wajib Dicoba, 10 Rekomendasi Terlezat!
Lifestyle
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Yuk jelajahi 10 kuliner khas Kudus yang paling terkenal! Mulai dari soto kerbau legendaris, nasi pindang, hingga gethuk nyimut yang manis dan unik.
ImanK - Minggu, 19 Oktober 2025
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Dunia
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Sebelumnya, produsen bir ternama ini terpaksa menghentikan seluruh operasi akibat serangan siber.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber
Fun
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Wadah ekspresi yang menyatukan inovasi produk F&B dengan berbagai sektor gaya hidup.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Kuliner
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis
Roemah Koffie memperkenalkan sentuhan tropis kelapa dalam secangkir kopi.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis
Fun
Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah
Dihadirkan untuk menciptakan momen afterwork yang unik bersama Heineken
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Ahhh-fterwork Hadirkan Perjalanan Multisensori nan Penuh Petualangan, Ditutup Sesi Omakase Memanjakan Lidah
Bagikan