Cara Paling Tepat Menyimpan Susu UHT, Perlukah dalam Keadaan Dingin?


Susu UHT. (Foto: Unsplash/Anita Jankovic)
Merahputih.com - Beberapa waktu lalu viral di sosial media ada seorang ibu pelanggan di toko ritel mengamuk lantaran tak mendapatkan susu UHT 1 liter dalam kondisi dingin. Hal ini mengundang gelak tawa netizen lantaran apakah susu UHT mesti diletakkan di dalam kulkas.
Dilansir dari laman Dairy Australia, UHT adalah singkatan dari susu 'ultra-heat treatment' – juga dikenal sebagai susu tahan lama. Produk ini dipanaskan hingga suhu 140 derajat celcius selama dua detik. Pemanasan berguna menghancurkan sisa bakteri berbahaya dan mikro-organisme lainnya, sehingga UHT memiliki umur simpan yang panjang.
Jika susu UHT tidak dibuka dan disimpan di tempat yang kering, kondisi ruangan dengan cahaya redup, seperti dapur pada umumnya, dapat bertahan hingga sembilan bulan. Namun, ada baiknya untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa pada kemasan untuk memastikan susu aman untuk dinikmati.
Tidak ada ketentuan bahwa susu UHT harus disimpan di dalam lemari pendingin. Ia harus disimpan di lemari pendingin jika kondisi segel sudah terbuka dan disarankan untuk segera dihabiskan. Sementara dalam kondisi segel terbuka dan disimpan di lemari es, UHT dapat disimpan hingga sepekan saja.
Baca juga:
Jika susu dibiarkan di luar kulkas dalam periode yang lama, maka dapat membuat susu berisiko terkontaminasi bakteri. Kontaminasi bakteri tersebut dapat menimbulkan risiko infeksi atau gangguan saluran cerna.
Dilansir dari laman fstdesk.com, hal yang membuat susu rusak adalah suhu penyimpanan yang terlalu tinggi. Suhu minimum yang baik untuk menyimpan susu UHT adalah sekitar 5-6 derajat celcius. Penyebab kerusakan susu UHT lainnya adalah adanya kerusakan pada kemasan, tidak boleh ada kandungan oksigen yang lebih pada susu.
Karena itulah, US Food and Drug Administration menganjurkan seluruh makanan dan minuman, termasuk susu, yang harus disimpan di dalam kulkas sebaiknya tidak berada di suhu ruangan lebih dari dua jam.
Untuk memastikan susu masih layak dikonsumsi, ada beberapa ciri nan bisa terlihat. Pastikan tidak menimbulkan bau tidak sedap atau asam, warna susu berubah menjadi kekuningan atau kental, dan rasanya tidak enak. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
