Historivia

Cara Masyarakat Betawi Sambut Bulan Suci, Syariat atau Tradisi?

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 14 Mei 2018
Cara Masyarakat Betawi Sambut Bulan Suci, Syariat atau Tradisi?

Tradisi Nyorog, bagi-bagi bingkisan makanan jelang Ramadan sudah mulai ditinggalkan etnis Betawi. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENYAMBUT bulan suci Ramadan, beberapa masyarakat Indonesia melakukan tradisi unik. Keragaman budaya membuat ritual keagaaman kadang bersentuhan dengan tradisi serta adat-istiadat. Tak heran, jika muncul tradisi-tradisi unik jelang Ramadan.

Orang Betawi, misalnya, kerap melakukan beberapa kebiasaan pada beberapa hari jelang menunaikan ibadah puasa. Tradisi tersebut telah turun-temurun berlangsung, bahkan seolah dianggap sebagai syarat Islam.

Berikut 3 tradisi turun-temurun masyarakat Betawi jelang bulan Ramadan:

1. Nyorog

Tradisi Nyorog, bagi-bagi bingkisan makanan jelang Ramadan sudah mulai ditinggalkan etnis Betawi. (MP/Rizki Fitrianto)

Istilah Nyorog mungkin terdengar asing di telinga masyarakat. Namun, bagi tokoh-tokoh Betawi tradisi tersebut merupakan leluri para leluhur dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi Nyorog tak jauh berbeda dengan tradisi Munggahan masyarakat Sunda, dengan mendatangi anggota keluarga lebih tua sambil memberikan bingkisan.

Biasanya bingkisan tersebut berupa bahan makanan mentah. Namun, ada juga berisi ikan, daging kerbau, kopi, susu, gula, sirup, dan beras. "Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi," kata salah seorang tokoh Betawi Depok, Buang Jayadi di rumahnya, Jalan Tanah Baru, Gang Empang III No 9, Depok, Selasa (8/5).

Meski demikian, Engkong Buang menyadari bahwa tradisi Nyorog sudah jarang dilakukan masyarakat Betawi. Apalagi, ucapnya, istilah Nyorog tak banyak dikenal orang-orang Betawi. "Tapi kebiasaan mengirim makanan sampai sekarang masih ada di kami," katanya.

2. Ruwahan

Ilustrasi tradisi Ruwahan Betawi. (https://budayajawa.id)

Banyak kebiasaan unik lainnya nan kerap dilakukan masyarakat Betawi. Salah satunya tradisi Ruwahan. Setiap memasuki akhir Syakban, mereka sering melakukan tradisi tersebut dengan mengundang tetangga dan tokoh agama.

Menurut kepercayaan masyarakat Betawi, Ruwahan penting dilakukan guna mendoakan arwah leluhur dengan mengaji bersama. Salah seorang sesepuh Betawi Depok, Buang Jayadi mengatakan Ruwahan merupakan akar kata dari 'arwah', atau roh leluhur. Sehingga di bulan ke-8 tahun Hijriah itu masyarakat Betawi mengumpulkan warga untuk mengaji bersama. "Biasanya disebut "mapagin bulan rowah"," kata Buang Jayadi di rumahnya, Jalan Tanah Baru, Gang Empang III No 9, Depok, Selasa (8/5).

Selain mengaji bersama, Engkong Buang mengatakan dalam menjalankan tradisi tersebut, si empunya hajat juga menyediakan beberapa makanan khas Betawi sebagai sajian. Penganan yang biasa disuguhkan di antaranya tape uli ketan, kue cincin, dan kue geplak. Sementara, tape uli ketan terdiri dari dua macam hidangan; uli atau gemblong, dan ketan hitam.

3. Nyekar

Ilustrasi tradisi Nyekar. (http://ekoajah.blogspot.co.id)

Ziarah makam atau yang lebih familier disebut Nyekar juga merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan masyarakat Betawi jelang Ramadan. Seminggu sebelum bulan puasa, komplek pemakaman akan banyak disambangi para peziarah. tradisi tersebut merupakan salah satu penghormatan kepada orang tua atau leluhur yang sudah tiada.

Salah seorang tokoh Betawi Depok, Buang Jayadi mengatakan, selain mengirimkan doa para peziarah juga membawa berbagai bunga seperti melati, mawar, minyak wangi, dan sebotol air kuburan. "Setiap makhluk hidup senantiasa berzikir. Selama melati dan mawar itu tidak mati, akan selalu mendoakan arwah leluhur," kata Buang Jayadi di rumahnya, Jalan Tanah Baru, Gang Empang III No 9, Depok, Selasa (8/5).

Ketika sampai di depan pusara, kata Engkong Buang, para peziarah langsung memberikan salam dan doa kepada arwah tersebut. "Biasa membacakan Al Fatiha dan Surat Yasin," katanya. Tujuannya adalah untuk memberikan penghormatan kepada jasad yang telah dikubur.

#Tradisi Betawi #Tradisi Nyekar #Tradisi Ruwah #Tradisi Nyorog #Suku Betawi
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Indonesia
Lebaran Betawi 2025 Digelar di Monas, ini Rangkaian Acara Lengkapnya
Lebaran Betawi 2025 digelar di Monas pada 25-27 April. Tahun ini, acara tersebut mengusung tema "Menyongsong lima abad Jakarta dengan semangat mempererat kearifan lokal masyarakat Betawi".
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Lebaran Betawi 2025 Digelar di Monas, ini Rangkaian Acara Lengkapnya
Indonesia
Pasar Baru Bakal Jadi Pusat Oleh-oleh Betawi, Wagub Rano: Kita Undang Mandra Biar Rame
Pusat oleh-oleh Jakarta di Pasar Baru rencananya akan dinamakan Istana Pasar Baru
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 Februari 2025
Pasar Baru Bakal Jadi Pusat Oleh-oleh Betawi, Wagub Rano: Kita Undang Mandra Biar Rame
Indonesia
Sekda Marullah: Pemuda Betawi Harus Terus Berkembang Ikuti Perubahan Zaman
Pemuda Betawi harus siap dan menyesuaikan diri dengan segala bentuk perubahan yang akan dihadapi ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 18 Februari 2025
Sekda Marullah: Pemuda Betawi Harus Terus Berkembang Ikuti Perubahan Zaman
Indonesia
Bir Pletok Bakal Jadi Minuman Selamat Datang Ketika Pramono Memerintah Jakarta
Simbol Betawi akan diterkuat sebagai bagian Jakarta menjadi kota global dan pusat perekonomian nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Oktober 2024
Bir Pletok Bakal Jadi Minuman Selamat Datang Ketika Pramono Memerintah Jakarta
Indonesia
Jokowi Pakai Baju Adat Betawi di Sidang Tahunan MPR Terakhir
Tiba di Parlemen Senayan sekitar pukul 08.55 WIB, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana hadir mengenakan baju adat Betawi.
Wisnu Cipto - Jumat, 16 Agustus 2024
Jokowi Pakai Baju Adat Betawi di Sidang Tahunan MPR Terakhir
Indonesia
Bamus Suku Betawi 1982 Usulkan 5 Nama untuk Maju di Pilkada Jakarta
Bamus Suku Betawi 1982 mengusulkan lima nama untuk maju di Pilkada Jakarta. Lima nama tersebut dicalonkan sebagai calon gubernur Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 Juli 2024
Bamus Suku Betawi 1982 Usulkan 5 Nama untuk Maju di Pilkada Jakarta
Tradisi
Keren, Ondel-Ondel dan Pencak Silat Muncul di Berlin
Ondel-ondel dan pencak silat mengelilingi kota Berlin.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Juni 2024
Keren, Ondel-Ondel dan Pencak Silat Muncul di Berlin
Indonesia
Bamus Betawi 1982 Harap Orang Betawi Jadi Anggota Dewan Kawasan Aglomerasi
Bamus Betawi 1982 menyambut baik UU DKJ.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Mei 2024
Bamus Betawi 1982 Harap Orang Betawi Jadi Anggota Dewan Kawasan Aglomerasi
Indonesia
RUU DKJ Resmi Jadi UU, LKB Minta Pejabat Jakarta Segera Susun Regulasi Turunannya
UU DKJ membuka peluang pengembangan lembaga masyarakat Betawi, termasuk upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaannya.
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 29 Maret 2024
RUU DKJ Resmi Jadi UU, LKB Minta Pejabat Jakarta Segera Susun Regulasi Turunannya
Bagikan