Cara Dapatkan Healing Maksimal saat Liburan


Ada bukti sangat jelas tentang manfaat psikologis dari pergi berlibur. (Foto: Freepik/svetlanasokolova)
LIBURAN sekolah kali ini akan lebih banyak orang yang mencari healing di tempat-tempat wisata. Meskipun pandemi kembali meningkat, banyak yang memanfaatkan kesempatan liburan untuk bersantai dan melepas lelah.
Apa yang dikatakan para pakar tentang seberapa banyak liburan benar-benar membantu kamu healing? Lalu, apa yang dapat kamu lakukan untuk mendapatkan hasil maksimal dari liburanmu untuk kesehatan mental?
Baca Juga:

Ternyata, ada bukti sangat jelas tentang manfaat psikologis dari pergi berlibur, terutama dalam hal antisipasinya. Ada banyak penelitian yang menunjukkan wisatawan melihat manfaat terkuat baik dalam kesehatan mental dan fisik pada minggu-minggu menjelang liburan.
Satu studi, yang dilakukan oleh para peneliti di Belanda, mengukur efek liburan pada kebahagiaan. Para peneliti menemukan tindakan merencanakan liburan menghasilkan dorongan kebahagiaan yang jauh lebih besar, mencapai hingga delapan minggu tambahan membaiknya suasana hati dalam mengantisipasi liburan.
"Mereka juga menemukan liburan menyebabkan dorongan langsung dalam kebahagiaan, tetapi perbaikan itu memudar dalam beberapa minggu," demikian ditulis The Bronfenbrenner Center for Translational Research di Cornell University, AS dalam artikel Psychology Today (5/7).
Ternyata, cara kamu menghabiskan waktu liburan juga penting. Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan oleh University of Massachusetts Amherst mensurvei lebih dari 800 wisatawan untuk menentukan apakah liburan menghilangkan stres atau meningkatkan kepuasan hidup.
"Studi ini mengidentifikasi beberapa atribut liburan yang mengarah pada penghilang stres. Orang-orang yang merasa mereka memiliki kendali atas rencana perjalanan mereka lebih mungkin untuk merasa kurang stres setelah liburan," ujarnya.
Mereka menambahkan, menguasai keterampilan baru dan melepaskan diri secara psikologis dari pekerjaan selama liburan juga membantu mengurangi tingkat stres. Studi ini juga menemukan bahwa liburan yang lebih lama memberikan lebih banyak peluang untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga menghasilkan manfaat yang lebih besar.
Baca Juga:

Mungkin juga tidak masalah berapa lama perjalanan berlangsung. Studi lain yang diterbitkan oleh peneliti Finlandia mengikuti hampir 200 orang yang mengambil liburan olahraga musim dingin dan perjalanan akhir pekan yang diperpanjang.
Para peneliti mengukur enam indikator sebelum, selama dan setelah perjalanan: status kesehatan, suasana hati, ketegangan, tingkat energi, kelelahan, dan kepuasan. Orang-orang di kedua kelompok, mereka yang melakukan perjalanan akhir pekan dan yang mengambil liburan lebih lama, melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi sebelum dan selama liburan.
Selain manfaat sebelum dan selama liburan, ada beberapa bukti bahwa orang mengalami manfaat psikologis dari mengingat kembali kebahagiaan yang mereka alami selama liburan ketika mengalami masa-masa sulit. Penelitian tentang ingatan memberi tahu kita jenis ingatan positif ini dapat berfungsi sebagai sumber psikologis sepanjang hidup seseorang.
Studi juga menunjukkan bahwa berlibur dapat membangun hubungan. Orang-orang lebih cenderung melakukan percakapan lebih banyak dan lebih berkualitas dengan orang-orang yang mereka ajak berlibur. Liburan berfungsi sebagai pengalaman kedekatan, dan juga dapat membantu menempatkan hidup dalam perspektif dan meningkatkan maknanya, faktor-faktor yang pada akhirnya meningkatkan ketahanan psikologis.
Dengan demikian, liburan sekolah kali ini sebenarnya baik dan perlu dimanfaatkan untuk healing. Bukti menunjukkan kamu akan merasa bahagia dan bersemangat dalam minggu-minggu menjelang liburan.
Kamu juga akan memiliki kesempatan untuk mempererat hubungan dengan keluarga atau teman seperperjalanan dan menemukan makna hidup. Setelah pulang liburan, kenangan perjalanan itu juga dapat membantu meningkatkan semangatmu selama masa-masa sulit pada tahun ajaran baru. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Taiwan Bidik Pasar Wisatawan Indonesia, Khususnya Kalangan Generasi Muda

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa
