Cara Aman dan Sehat Olah Daging Merah


Kambing dan Sapi (per 100 gram) terkandung 0,0 gram karbohidrat, lemak sebanyak 18,0 gram, protein 24,9 gram, dan 268,9 kalori. (Pexels/ROMAN ODINTSOV)
MOMEN hari raya Idul Adha sangat penting untuk kebersamaan bersama keluarga. Di hari ini dimaknai sebagai ungkapan simpati kepada sesama manusia terutama bagi yang tidak mampu.
Diwujudkan melalui pemotongan hewan kurban, yakni sapi dan kambing untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat secara merata. Pada saat ini pula masyarakat berkesempatan mengonsumsi daging lebih banyak dari hari biasanya.
Baca Juga:

Melansir laman Kemkes RI, berdasarkan keterangan Subdit Pengelolaan Konsumsi Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, kandungan gizi daging Kambing dan Sapi (per 100 gram) terkandung 0,0 gram karbohidrat, lemak sebanyak 18,0 gram, protein 24,9 gram, dan 268,9 kalori.
Protein dalam daging tersebut berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat kimia lain dalam tubuh, membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta sumber tenaga (menghasilkan 4 kalori per 1 gram lemak). Lemak berfungsi membantu penyerapan vitamin yang larut lemak (A, D, E, dan K) dan mineral, sumber energi (menghasilkan 9 kalori per 1 gram lemak), dan menunjang fungsi otak.
Namun, kelebihan konsumsi daging kambing dan sapi akan berefek langsung, seperti pusing dan mual. Beberapa penyakit degeneratif bisa terjadi bila mengonsumsi daging secara berlebihan dalam jangka panjang seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat. Dapat juga menyebabkan kegemukan.
Nah, kamu perlu tahu cara mengolah daging kurban dengan benar. Melansir laman Alodokter, hal ini jika diolah dan dimasak dengan cara yang salah justu dapat memicu zat-zat yang membahayakan tubuh.
Daging kurban biasanya merupakan daging merah bisa dimasak menjadi beragam menu makanan, seperti steik, sate, atau rendang. Selain itu, daging ini juga bisa diolah dan diawetkan menjadi daging asap, sosis, bakso sapi, atau daging isian burger (patty).
Daging merah merupakan sumber protein, zat besi, vitamin, serta mineral yang baik bagi tubuh. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan, makanan ini bisa memicu beragam penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Baca Juga:

Selain itu, daging merah juga bisa menimbulkan risiko kesehatan kalau dimasak dengan cara yang salah, misalnya sampai gosong. Daging yang gosong akan menghasilkan zat yang kimia yang bila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker.
Terlalu banyak makan daging merah memang bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh makan daging merah sama sekali. Kamu boleh mengonsumsinya, hanya saja porsi dan cara pengolahannya perlu diperhatikan.
Porsi yang dianjurkan untuk konsumsi daging merah adalah sekitar 70–90 gram per hari. Sebagai perkiraan, porsi tersebut kurang lebih sebesar setengah lembar roti tawar. Sementara untuk daging merah olahan, konsumsinya disarankan tidak melebihi 50 gram per hari.
Agar daging yang dimasak bisa lebih sehat, kamu bisa melakukan beberapa cara mengolah daging merah yang benar, yaitu :
- Masak dengan suhu menengah. Hindari memanggang dan menggoreng daging merah dengan suhu
yang terlalu tinggi.
- Pastikan daging dimasak dengan durasi yang cukup dan jangan sampai gosong.
- Bolak-balik daging sesering mungkin.
Nah, selain makan daging hasil kurban, lengkapi juga menu makananmu dengan sayuran, buah-buahan,
biji-bijian, dan kacang-kacangan. Selain itu, jalanilah pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan
istirahat yang cukup. (dgs)
Baca Juga:
Begini nih Kaitan antara Daging Kambing dan Kolesterol Tinggi
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
