Kesehatan

Cacar Monyet Melonjak, IFRC Serukan Dukungan Global

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 19 Agustus 2024
Cacar Monyet Melonjak, IFRC Serukan Dukungan Global

Ilustrasi. (Foto: ANTARA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - KASUS cacar monyet (monkey pox/Mpox) meningkat di Afrika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika), pekan lalu, menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dan kontinental.

Dalam menanggapi perkembangan ini, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), seperti dilansir ANTARA, menyatakan pihaknya meningkatkan respons dalam menangani lonjakan kasus Mpox di seluruh Afrika.

“IFRC berada di garis depan dalam menangani wabah Mpox di Afrika. Kami punya pengalaman luas dalam menangani wabah penyakit sebelumnya, seperti Ebola dan COVID-19,” kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis Jumat (16/8).

IFRC yang memiliki jaringan luas, lebih dari 4 juta sukarelawan dan 14.000 staf di seluruh benua, menyatakan memberikan dukungan penting kepada pemerintah, termasuk pengawasan berbasis masyarakat, komunikasi risiko, dan keterlibatan masyarakat, serta layanan kesehatan mental.

Baca juga:

Dinkes DKI Jakarta Gencarkan Vaksinasi Cacar Monyet



"Lonjakan yang tinggi atas kasus Mpox di Afrika sangat mengkhawatirkan dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Ini bukan hanya kasus lokal, melainkan telah menjadi ancaman bagi benua yang memerlukan aksi segera dan terkoordinasi," ujar Direktur Regional IFRC Mohammed Omer Mukhier melalui pernyataannya.

Menurut Mukhier, IFRC sejak tahun lalu telah bekerja sama dengan tim lokal di Republik Demokratik Kongo dalam mendukung masyarakat yang terdampak Mpox. Namun, saat ini, hal yang lebih banyak dan harus dilakukan ialah kerja sama erat dengan kementerian kesehatan.

Menurut data terbaru CDC Afrika, 17.541 kasus Mpox telah dilaporkan di 12 negara di benua itu pada 2024 termasuk 517 kematian. Epidemi ini telah dilaporkan di Afrika Selatan, Kenya, Rwanda, Uganda, dan Republik Demokratik Kongo.

Negara lain yang melaporkan kasus tersebut yakni Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo Brazzaville, Kamerun, dan Nigeria. Virus ini juga telah terdeteksi di Pantai Gading dan Liberia. CDC Afrika mengatakan jumlah tersebut meningkat 160 persen pada akhir Juli jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kongo melaporkan jumlah kasus tertinggi, terhitung 96 persen dari seluruh kasus yang dilaporkan dan 97 persen kematian.

IFRC menyerukan dukungan global lebih jauh untuk membendung epidemi ini melalui peningkatan akses terhadap pengujian, pengobatan, dan vaksin bagi populasi berisiko di seluruh benua. Bersamaan dengan itu, dilakukan juga tindakan berbasis komunitas yang berkelanjutan yang meningkatkan efektivitas tindakan respons epidemi.

Pejabat senior IFRC untuk Kesehatan Masyarakat dalam Keadaan Darurat Bronwyn Nichol mengatakan epidemi Mpox menjadi pengingat bahwa virus tidak mengenal batas negara.

“Kekurangan pengujian, pengobatan, dan vaksin memerlukan respons global yang terkoordinasi, termasuk peningkatan akses terhadap stok vaksin di Afrika. Sebuah upaya terpadu sangat penting untuk melindungi populasi rentan dari penderitaan dan kematian yang tidak perlu,” katanya.(*)

Baca juga:

Darurat Kasus Mpox ‘Cacar Monyet’, Pintu Masuk ke Indonesia Diperketat

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan