Butuh Duit, Taliban Minta Bantuan Donor Internasional

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 September 2021
Butuh Duit, Taliban Minta Bantuan Donor Internasional

Istana Kepresidenan Afganistan. (Foto: Pemerintah Afganistan)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Menyusul pengambilalihan pemerintahan oleh Taliban, sebagian besar donor internasional membekukan bantuan termasuk Amerika Serikat yang membekukan aset Pemerintah dan Bank Sentral Afghanistan.

Kini, Kementerian Luar Negeri Afghanistan mendesak donor internasional untuk melanjutkan bantuan keuangan negara untuk menopang pembangunan.

"Afghanistan adalah negara yang dilanda perang dan membutuhkan bantuan masyarakat internasional di berbagai sektor, terutama pendidikan, kesehatan dan pembangunan," kata Pejabat Kementerian Luar Negeri Amir Khan Muttaqi di Kabul.

Baca Juga:

Taliban Umumkan Pemerintahan dan Menteri Baru Afghanistan

Ia menegaskan, proyek mangkrak harus diselesaikan untuk menghindari pemborosan sumber daya dan menyerukan bantuan lainnya dari donor multilateral seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) serta Bank Pembangunan Islam tetap berjalan.

Taliban berharap, masyarakat internasional tidak mempolitisasi bantuan untuk Afghanistan.

"(Kami) membantu AS sampai evakuasi orang terakhir mereka, namun sayangnya AS, malah berterima kasih kepada kami dengan pembekuan aset kami. AS adalah negara yang hebat sehingga harus memiliki kesabaran yang luar biasa, kami harus saling membantu."

Sementara itu, Uni Eropa (EU) tidak memiliki pilihan kecuali berbicara dengan pemerintah baru Taliban Afghanistan dan Brussel mencoba berkoordinasi dengan anggota pemerintah untuk menyusun kehadiran diplomatik di Kabul.

"Krisis Afghanistan belum berakhir, Untuk mendapat peluang mempengaruhi peristiwa-peristiwa, kami tidak memiliki pilihan lain selain terlibat dengan Taliban,"kata Kepala Kebijakan Luar Negeri EU Josep Borrell di hadapan Parlemen Eropa di Strasbourg.

Para Menteri luar negeri telah menentukan syarat untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan bantuan kemanusiaan dengan Taliban, yang menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, termasuk menghormati HAM, terutama hak kaum perempuan.

Afghanistan. (Foto: Antara)
Afghanistan. (Foto: Antara)

"Mungkin ini sebuah oksimoron murni untuk berbicara mengenai HAM, namun inilah yang harus kami tanyakan kepada mereka," katanya dikutip Antara.

Borrell mengatakan, kepada anggota dewan EU bahwa blok tersebut harus siap menyaksikan kedatangan warga Afghanistan di Eropa jika Taliban mengizinkan mereka pergi, meski dirinya mengaku tidak mengharapkan arus migran yang tinggi seperti 2015 yang disebabkan oleh perang saudara Suriah.

Komisi Eropa berencana mengamankan pendanaan dari pemerintah Uni Eropa dan anggaran bersama 300 juta euro (sekitar Rp 5,04 triliun) baik untuk tahun ini maupun tahun depan guna membuka jalan pemukiman kembali bagi sekitar 30.000 warga Afghanistan. (*)

Baca Juga:

Taliban Janji Bersikap Moderat, Buya Syafii: Kita 'Wait and See' Dulu

#Taliban #Afghanistan
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Pihak EU mengatakan akan mengirim 130 ton pasokan darurat dan membuka dana sebesar 1 juta euro untuk membantu para korban gempa mematikan yang melanda Afghanistan.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban
Dunia
Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas
Gempa tersebut merusak atau menghancurkan ribuan rumah yang sebagian besar terbuat dari batu bata lumpur dan kayu.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas
Dunia
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan gempa berkekuatan 6,0 yang terjadi pada Minggu pukul 23.47 itu berpusat 27 kilometer timur laut Jalalabad.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Dunia
Putin Tegaskan Taliban Sekutu Rusia
Gerakan Taliban Afghanistan kini masuk daftar hitam dan mendapat sanksi PBB
Wisnu Cipto - Jumat, 05 Juli 2024
Putin Tegaskan Taliban Sekutu Rusia
Dunia
Taliban Klaim Bunuh Kepala Intelijen ISIS
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan Qari Fateh berencana untuk merencanakan serangan ke kantor kedutaan asing, masjid dan sasaran lain di Kabul.
Andika Pratama - Selasa, 28 Februari 2023
Taliban Klaim Bunuh Kepala Intelijen ISIS
Bagikan