Taliban Umumkan Pemerintahan dan Menteri Baru Afghanistan


Afghanistan. (Foto: Tangkapan Layar)
MerahPutih.com - Setelah menguasai Kabul pada 15 Agustus dan hengkangnya tentara Amerika Serikat pada akhir Agustus dari Afghanistan, Taliban mengumumkan pemerintahan barunya. Pemimpin Taliban Hibatullah Akhundzadah menjadi Emir Afghanistan atau kepala negara.
Sementara pemerintahan dipimpin Mullah Muhammad Hasan Akhund sebagai perdana menteri, yang selama ini menjadi Dewan Syura Taliban. Ia pernah menjadi menteri di era pemerintahan Taliban pada 1996-2001.
Baca Juga:
Taliban Janji Bersikap Moderat, Buya Syafii: Kita 'Wait and See' Dulu
Wakil pemimpin Taliban urusan politik Mullah Abdul Ghani Baradar menjabat Wakil Perdana Menteri Pertama dan Abdussalam Hanafi menjadi Wakil Perdana Menteri Kedua. edangkan wakil pemimpin Taliban urusan militer Muhammad Yakub menjadi Menteri Pertahanan dan wakil pemimpin Taliban Sirajuddin Haqqani menjabat Menteri Dalam Negeri.
Jabatan Menteri Luar Negeri dipegang oleh Maulawi Amir Khan Muttaqi, Hidayatullah Badri (Menteri Keuangan), Khairullah Khairuhuh (Menteri Kebudayaan dan Media), Nur Mahmud Syaqib (Menteri Haji dan Agama).
Abdul Hakim Syarayi (Menteri Kehakiman), Nurullah Nuri (Menteri Urusan Perbatasan dan Kesukuan), Nurullah Munib (Menteri Pendidikan), Qari Din Muhammad Hanif (Menteri Ekonomi).
Muhammad Yunus Akhundzadah (Menteri Pembangunan Pedesaan), Syekh Muhammad Khalid (Menteri Dakwah dan Panduan Kebaikan), Abdul Manan Umari (Menteri Pekerjaan Umum).
Muhammad Isa Akhund (Menteri Pertambangan dan Perminyakan), Abdul Latif Mansur (Menteri Air dan Listrik), Hamidullah Akhundzadah (Menteri Penerbangan dan Transportasi), Abdul Baqi Haqqani (Menteri Pendidikan Tinggi).
Najibullah Haqqani (Menteri Komunikasi), Khalilurrahman Haqqani (Menteri Pengungsi), Abdul Haq Wasiq (direktur badan intelijen), Muhammad Idris (direktur bank sentral).
Muhammad Fazil Akhund (Wakil Menteri Pertahanan), Qari Fasihuddin (Kepala Staf Angkatan Bersenjata), Syar Abbas Stanikzai (Wakil Menteri Luar Negeri), Nur Jalal (Wakil Menteri Dalam Negeri), Zabihullah Mujahid (Wakil Menteri Informasi dan Kebudayaan).
Rahmatullah Najib (wakil direktur badan intelijen), Tajmir Jawad (wakil direktur pertama badan intelijen), dan Abdul Haq (Wakil Menteri Dalam Negeri urusan Narkotik).
Taliban berulang kali meyakinkan masyarakat Afghanistan dan dunia internasional bahwa mereka tidak akan menerapkan cara-cara kekerasan seperti yang mereka lakukan saat berkuasa dua dekade lalu.
Sementara itu, dilansir Antara, Afghanistan kini menghadapi runtuhnya layanan dasar dan makanan, serta persediaan bantuan lainnya yang akan segera habis. Hal itu diungkapkan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Juru bicara OCHA Jens Laerke mengatakan di Jenewa, jutaan warga Afghanistan membutuhkan bantuan makanan dan kesehatan.
"Kami mendesak para donor internasional untuk mendukung seruan ini dengan cepat dan murah hati," tutur dia.
Badan tersebut telah merilis seruan penggalangan dana sekitar USD 600 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan bagi 11 juta orang Afghanistan sampai akhir tahun ini.
PBB melansir, lebih dari setengah juta orang telah mengungsi di Afghanistan tahun ini ketika Taliban menyapu kemenangan di seluruh negeri, yang puncaknya diwarnai dengan jatuhnya kendali Ibu Kota Kabul pada 15 Agustus 2021 ke tangan Taliban dan akhirnya mengumumkan kabinetnya. (*)
Baca Juga:
Pemerintah Indonesia Temui Taliban di Qatar, Apa yang Dibahas?
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Putin Tegaskan Taliban Sekutu Rusia

Taliban Klaim Bunuh Kepala Intelijen ISIS
