Bunker Nuklir Ini Menawarkan Fasilitas Menakjubkan

Leonard Leonard - Rabu, 15 Juli 2020
Bunker Nuklir Ini Menawarkan Fasilitas Menakjubkan

Komplek bunker berasal dari perang dingin. (Foto: zillow)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BERLINDUNG dari bencana alam dengan fasilitas mewah bisa jadi kenyataan. Sekiranya berlokasi 321 km dari Kansas City, AS, kamu bisa merasakan berlindung di dalam bunker nuklir nan aman dan berkelas.

Bunker bernama The Survival Condo memiliki 15 lantai bawah tanah dan memanjang ke bawah hingga kedalaman 60 meter. Bagi kamu yang mau membeli tempat aman ini harus menyiapkan uang sebesar Rp22 miliar.

Baca juga:

Selandia Baru Tawarkan Penthouse Mewah Seharga Rp360 Miliar

1
Pemiliki harus membayar iuran bulanan untuk fasilitas sebesar Rp36 juta. (Foto: mentertained)

Dengan harga fantastis ini, kamu akan mendapatkan "Paket Suite Condo Setengah Lantai" yang dapat menampung tiga hingga lima orang, demikian menurut CNET. Kamu tetap bisa melihat keadaan dunia luar melalui televisi di dalam bunker.

Nah, uang Rp22 miliar tadi belum termasuk biaya perawatan nih. Kamu akan dikenakan iuran sebesar Rp36 juta untuk uang perawatan fasilitas. Kolam renang, seluncuran air, sauna, panjat tebing, dan lapangan tembak ialah fasilitas di tempat ini. Bunker ini juga memiliki ruang kelas, perpustakaan, bioskop, dan bar.

Kompleks besar ini berasal dari Perang Dingin dan telah dilengkapi dengan dinding beton setebal 3 meter. Tembok ini mampu menahan hulu ledak nuklir 12 kiloton yang dijatuhkan sejauh 800 meter.

Baca juga:

Liburan Sambil Mengisolasi Diri? Rumah Pohon ini Jawabannya

2
Memiliki 15 lantai masuk ke dalam tanah sedalam 60 meter. (Foto jebiga)

Bunker ini didukung oleh sumber energi alami, termasuk turbin angin di permukaan. Namun, penduduk potensial harus menggunakan kloset. Menyimpan banyak kertas toilet cukup untuk menghancurkan keseluruhan lantai jika nuklir dijatuhkan.

Pada bulan Maret, Daily Star Online mengungkapkan orang super kaya menyewa jet pribadi untuk membawanya ke lokasi terpencil yang jauh dari pusat pandemi COVID-19. Adam Twiddle dari layanan pemesanan jet pribadi PrivateFly, melaporkan lonjakan pemesanan ketika orang-orang kaya mengatur penerbangan dari negara-negara berisiko tinggi COVID-19.

"Banyak dari kelompok yang termasuk penumpang tua atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan, sangat khawatir tentang paparan orang banyak," ujar Twiddle.

Menurut the Guardian, beberapa orang membawa staf medis swasta ke bunker darurat untuk mengawasi kesehatan mereka. Lainnya memesan lounge pribadi khusus di bandara untuk menjauhkan mereka dari keramaian. (lgi)

Baca juga:

Seperti Ini Pemandangan New York Dari Lantai 102

#COVID-19 #Dunia #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Bagikan