BUMN Pangan Bakal Dapat Suntikan Kredit Rp 3 Triliun


Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Kompleks Istana Kepresidenan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan penguatan BUMN pangan sebagai off taker atau penjamin pembelian hasil pertanian, peternakan, dan perikanan.
Peran BUMN pangan sebagai off taker tersebut dapat memberikan jaminan harga dan kepastian penyerapan hasil panen, sehingga produsen pangan dapat meningkatkan produksi.
Baca Juga:
Gejolak Harga Pangan Berikan Berikan Dorongan Inflasi 1,2 Persen
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah akan menyalurkan pendanaan berbunga murah dengan plafon Rp 3 triliun kepada BUMN Perum Bulog dan ID Food untuk menjaga stok dan harga pangan.
"Sedang disiapkan skema pendanaan murah dari Menteri Keuangan, artinya tidak diberikan seperti PMN, tetapi diberikan dalam bentuk pinjaman, ada penjaminan dari Menteri Keuangan," katanya.
Arief mengatakan, besaran plafon pinjaman yang saat ini disiapkan Kementerian Keuangan sebesar Rp 3 triliun. Perum Bulog sebelumnya sudah mendapatkan pinjaman lebih dulu sebesar Rp 1 triliun untuk pengelolaan cadangan pangan pemerintah (CPP).
Bulog ditugaskan untuk mengelola CPP komoditas beras, jagung, kedelai. Sedangkan ID Food ditugaskan untuk mengelola CPP daging, telur, ayam, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, dan ikan.
"Tapi, Rp 3 triliun itu kan kalau di ritel, kita biasanya pakai turnover, mungkin kalau 3 kali turnover atau 4 kali berarti bisa sampai Rp 12 triliun. Jadi, itu plafon yang diberikan," katanya.
Arief mengatakan, BUMN pangan tersebut akan mendapat bunga sekitar 3-4 persen dari biasanya di 8-10 persen karena mendapat subsidi bunga dari pemerintah.
BUMN pangan tersebut akan berperan sebagai off taker atau penjamin dalam penyerapan produk pertanian sehingga akan turut memperkuat stok CPP.
"Stok CPP tersebut dapat dimanfaatkan BUMN pangan, antara lain, untuk stabilisasi pasokan dan harga, pemberian bantuan pangan, dan lainnya," katanya. (*)
Baca Juga:
Demokrat Minta Pemprov DKI Kendalikan Harga Pangan
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Komoditas Pangan Hari Ini, Kamis 18 September 2025: Beras, Minyak dan Cabai Makin Terjangkau

Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket

Harga Beras Turun, Penyaluran Beras SPHP Diklaim Telah Menurunkan Inflasi

Ritel Moderen Bakal Diguyur Beras SPHP, Distribusi Dimulai September 2025

Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Bantah Rumor Kelangkaan, Pramono Anung Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Akhir Oktober

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi
