Bukan Cuma Emisi Kendaraan Bermotor, Pramono Ungkap Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta


Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. (foto: MP/Asropih)
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, bahwa sumber polusi udara di Jakarta adalah beroperasinya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan industri yang menggunakan batu bara.
Selain itu, kendaraan bermotor juga memiliki kontribusi menyumbang polusi di Jakarta.
"Karena polusi di Jakarta paling utama itu disebabkan oleh pembangkit listrik ataupun industri-industri yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya, termasuk kemudian bahan bakar yang sulfurnya tinggi," kata Pramono saat meninjau Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Senin (23/6).
Ia menilai keberadaan hutan kota tidak bisa sepenuhnya menghilangkan polusi udara di Jakarta. Menurutnya, keberadaan hutan kota hanya membantu mengatasi polusi, bukan menghilangkannya.
Baca juga:
Stop Polusi Jakarta! Uji Emisi Kendaraan Sekarang Hanya Butuh STNK dan Enggak Sampai 15 Menit
Jakarta Belajar dari Paris dan Bangkok Menangani Polusi Udara
DPRD DKI Dukung Ingub ASN Wajib Naik Angkutan Umum, Langkah Awal Atasi Macet dan Polusi
Ia mencontohkan, Hutan Kota Srengseng yang memiliki luas sekitar 15 hektare di Jakarta Barat bisa menyerap 313 ton CO2 per tahun dan menghasilkan 227,8 ton oksigen dalam waktu yang sama, berdasarkan studi United State Forest Service bersama IPB. Namun, keberadaannya belum bisa menghilangkan polusi di Jakarta.
"Ya, dengan tadi tentunya tidak bisa secara keseluruhan memperbaiki (polusi) Jakarta," ucapnya.
Baca juga:
Udara Jakarta Terburuk Ketiga Dunia, Warga Keluar Rumah Diimbau Pakai Masker
Menteri Lingkungan Hidup Ungkap Penyebab Kondisi Udara Jakarta Masuk Kategori Tak Sehat
Pramono mengatakan, upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi polusi adalah dengan mengurangi kendaraan yang menggunakan bahan bakar yang sulfurnya tinggi. Termasuk mengurangi operasional pabrik yang menggunakan batu bara.
Karena itu, ia mengapresiasi tindakan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol yang menutup sejumlah pabrik beberapa waktu lalu. Menurut dia, hal itu dinilai membantu mengurangi polusi di Jakarta.
"Kalau dilihat satu minggu terakhir ini, Jakarta polusinya mengalami penurunan yang signifikan. Ya, selain hujan, tetapi juga karena pabriknya tidak beroperasi," pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Minta Lelang Proyek di Jakarta Dipercepat, Bakal Digelar November-Desember

Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan

Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru

Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa

Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul

TPU Jakarta Penuh, Para Leluhur Siap-siap Naik Level! Pramono Anung Pertimbangkan Buat Kuburan Vertikal

Jakarta Barat Krisis Lahan Makam, Cuma TPU Tegal Alur Unit Kristen yang Masih Tersedia

Anggaran Jakarta 'Disunat' Rp 15 Triliun, Pramono Didesak Segera Nego Menteri Purbaya

IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global

Pemprov DKI Telusuri Temuan BRIN soal Kandungan Mikroplastik Berbahaya di Air Hujan Jakarta
