Budiman Sudjatmiko Sebut Pemahaman Cak Imin Tentang IKN Belum Sempurna


Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kanan) di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.
MerahPutih.com - Pernyataan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sekarang menolak Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan pemahaman cawapres nomor urut 2 tersebut, masih belum sempurna mengenai sejarah, konteks dan relevansi IKN sebagai agenda strategis nasional.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. Menurut Budiman, IKN adalah agenda strategis nasional yang tidak sepatutnya ditarik-tarik ke ranah politik jangka pendek.
Baca Juga:
Budiman Sudjatmiko Nilai Dukungan JK ke AMIN Tidak Banyak Pengaruh
"Pemahaman beliau mungkin belum sempurna. Mungkin perlu diingatkan kembali bahwa sejarah dan konteks agenda IKN adalah sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan Indonesia," kata Budiman kepada wartawan, Selasa (26/12).
Pemindahan Ibu Kota Negara, lanjut Budiman, bukanlah sebuah gagasan yang baru muncul di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini adalah amanat dan harapan berkelanjutan sejak presiden Soekarno dan selanjutnya. Namun baru baru Presiden Jokowi yang berani mewujudkan hal tersebut dengan rencana dan implementasi yang paling kongkrit," jelasnya.
Karena merupakan amanat sejarah, Budiman menyayangkan tidak konsistennya Cak Imin dari yang awalnya mendukung IKN, berubah menjadi menolak saat kontestasi pemilihan presiden dilakukan. Evaluasi yang dilakukan oleh Cak Imin disebut Budiman terlalu dini.
“Terlalu dini jika menyebut perubahan sikap tersebut sebagai hasil evaluasi. Jika ini tentang investasi, menurut data yang saya peroleh total investasi yang masuk ke IKN sudah lebih dari 40 triliun. Bahkan beberapa kelompok pengusaha Indonesia sudah secara nyata melakukan investasi di proyek-proyek strategis IKN.” terangnya.
“Jika ukurannya investasi asing, peminatnya juga sudah ada. Kalaupun belum kongkrit, kemungkinan ada alasan geoekonomi dan geopolitik yang sangat dinamis. Apalagi kita sedang melakukan Pemilu yang akan membuat investor jadi wait and see. Jadi ini bukan waktu yang tepat untuk evaluasi.” urainya.
Baca Juga:
Justru menurut Budiman, salah satu faktor penentu yang menjadi daya tarik investor adalah jika pemerintah dan kekuatan politik di Indonesia memiliki komitmen dan memperlihatkan keseriusannya dalam membangun IKN.
“Pemerintah dan semua kekuatan politik yang mendukung IKN di awal seharusnya berdiri dalam satu barisan. Kita harus terus percaya diri melanjutkan pembangunan IKN sesuai jadwal yang ditentukan. Keseriusan ini-lah yang akan menjadikan daya tarik investasi akan semakin kuat," tuturnya.
Terkait dengan alasan skala prioritas yang lebih penting, dengan mencontohkan permasalahan di kota-kota sekitar IKN, seperti Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak yang harus lebih dahulu diprioritaskan, Budiman menilai argumentasi tersebut kurang valid.
"Argumentasi prioritas ini kurang valid. Bahkan masyarakat Kalimantan sendiri menyambut IKN karena memahami bahwa pembangunan IKN akan memicu aktivitas ekonomi yang semakin meningkat di sekitar kawasan tersebut," ujarnya.
Menurut mantan politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini, proyek sebesar IKN malah akan memberikan manfaat positif bagi pertumbuhan kota-kota sekitarnya.
"Terjadi pergerakan barang dan jasa yang lebih besar, dan akan mendorong anggaran pusat yang lebih besar, sehingga membuat pemerintah-pemerintah daerah di sekitar IKN mampu meningkatkan fasilitas dan layanan publik yang lebih baik," pungkasnya. (Pon)
Baca Juga:
Budiman Buka-bukaan Soal Alasan Dukung Prabowo: He is The Man of Idea
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Kasus Keracunan Marak, Cak Imin Ngotot Tolak MBG Dihentikan

[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
![[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN](https://img.merahputih.com/media/e2/45/4a/e2454a146daaef81e3c01f4c731fe606_182x135.png)
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Budiman Sudjatmiko Tegaskan Prabowo Serius Tangani Kasus Affan Kurniawan dan Reformasi Polri

Anggota PKB di DPR Usul Gerbong Perokok di Kereta, Cak Imin Sebut itu Urusan Pribadi Itu

Tanggapi Aksi Demo Ricuh di DPR, Cak Imin: Ya Selalu Begitu, Dinamika Politik

Komisi IX DPR: Migran Center Langkah Konkret Lindungi PMI secara Menyeluruh

Prabowo Bergerak Cepat Jadi 'Penata Baret', Dua Pejabat Penting Kena Koreksi Langsung di Muka Umum

Komisi II DPR Dukung Syarat Prabowo Teken Keppres Pemindahan ke IKN

IKN Bakal Terus Diguyur Dana, DPR Jamin Tak Akan Layu Sebelum Berkembang
