Buat Menu Makanan Sehatmu dengan Metode ABCDE

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 08 April 2020
Buat Menu Makanan Sehatmu dengan Metode ABCDE

Konsumsi makanan dengan metode ABCDE (Foto: Pixabay/024-657-834)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

DI kondisi pandemi virus corona baru atau COVID-19 seperti sekarang, menjaga kesehatan sangatlah penting. Salah satu caranya yakni mengatur pola makan yang seimbang. Kamu bisa menerapkan metode ACBDE agar lebih mudah melakukannya.

Dilansir dari Antaranews.com, Rabu (8/4) Dr. Matthew Lantz Blaylock, PhD mengatakan jika ada lima hal yang diperlukan untuk menyusun menu makanan sehat. Ia menyebutnya dengan istilah metode ABCDE.

Penasaran apa saja itu? Berikut pejelasannya menurut rilis dari Greenfields.

Baca juga:

Penyedia Makanan Sehat Ikut Terlibat Lawan Virus Corona

Cukupi nutrisi makananmu (Foto: Pixabay/stux)
Cukupi nutrisi makananmu (Foto: Pixabay/stux)

Adequacy (nutrisi yang cukup)

Sebisa mungkin buat menu makanan kamu mengandung cukup nutrisi penting untuk menjaga diet yang sehat. Kamu harus ingat jika gaya hidup sehat terdiri dari 70 persen asupan gizi dan 30 persen olahraga.

Balance (menu yang seimbang)

Perhatikan juga pola makan yang seimbang dengan rekomendasi konsumi karbohidrat 40-60 persen, lemak 20-30 persen dan protein 15-20 persen.

Baca juga:

Cara Membuat 'Japanese Rice' untuk #DiRumahAja

Calorie control (Kontrol kalori)

Jumlah kalori dalam menu makanan juga harus diperhatikan. Sebisa mungkin hindari makanan yang minim nutrisi dan mengandung kalori berlebih.

Cari makanan yang padat nutrisi (Foto: Pixabay/_Alicja_)
Cari makanan yang padat nutrisi (Foto: Pixabay/_Alicja_)

Density (padat nutrisi)

Utamakan makanan-makanan yang memiliki nutrisi tinggi. Hindari pula makanan kurang sehat seperti junk food.

A bit of everything (variasi menu)

Variasikan menu makanan setiap hari agar tak bosan. Namun kamu harus memperhatikan pola makan seimbang.

Dr. Matthew juga mengatakan makanan segar ialah sumber asupan gizi terbaik. Namun situasi saat ini yang belum memungkinkan membeli ke pasar atau supermarket. Sehingga membeli makanan beku, siap saji dan kaleng dapat menjadi pilihan.

"Yang terpenting adalah kita teliti dalam melihat sumber makanan tersebut. Misalnya dalam memilih susu UHT, teliti dan lihat terlebih dahulu apakah susu UHT tersebut berasal dari susu segar," kata Dr. Matthew. (Yni)

Baca juga:

Penyedia Makanan Sehat Ikut Terlibat Lawan Virus Corona

#Kesehatan #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan