"Buanglah Sampah pada Tempatnya", Masihkah Efektif Untuk Menjaga Lingkungan?

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 11 Januari 2020

TPST Bantar Gebang. (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

"BUANGLAH sampah pada tempatnya." Frasa tersebut seringkali kita dengar sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kalimat tersebut membuat kita jadi memaklumi keberadaan sampah. Eksistensi sampah dianggap tak menjadi persoalan apabila dibuang pada tempatnya. Kita berpikir bahwa sampah yang dibuang pada tempatnya akan didaur ulang dan masalah pun selesai. Rupanya, asumsi yang kita yakini selama ini salah besar.

Dari jutaan sampah di seluruh dunia, hanya sembilan persen yang bisa di daur ulang. "Sembilan persen itu dari tahun 1970an hinga 2019. Kecil sekali kemungkinannya untuk mendaur ulang seluruh sampah yang ada di muka bumi," tutur pelopor gerakan diet plastik, Tiza Mafira ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Baca Juga:

Seberapa Lama Sih Sampah-Sampah Ini Bisa Terurai?

tiza
Tiza Mafira, peduli sampah plastik. (Foto: MP/Ifitinavia Pradinantia)

Ketika hendak menjelaskan proses peleburan sampah plastik, Tiza mengeluarkan botol kemasan yang satu berwarna biru dan yang satu lagi bening. Plastik yang digunakan pada kemasan tersebut ia lepas satu persatu mulai dari label, tutup dan botolnya. Dirinya mengatakan bahwa label, tutup botol dan botol air mineral tersebut terdiri atas tiga kategori berbeda. "Ketiga kategori plastik ini tidak bisa di daur ulang sekaligus dan harus dipisahkan terlebih dahulu," jelas Tiza.

Selanjutnya, botol-botol yang sudah dipisahkan dari tutup dan labelnya tak bisa langsung di daur ulang. Mereka harus dipilah dan dikategorikan berdasarkan warna kemasan. "Botol plastik yang berwarna biru tidak bisa digabungkan dengan plastik yang warnanya bening," ucapnya. Dirinya memaparkan ketika plastik yang bening dicampur dengan plastik yang bening akan menghasilkan warna bening pula. Sementara ketika plastik yang berwarna dicampur dengan plastik yang berwarna akan menghasilkan warna abu-abu.

Baca Juga:

Kurangi Pemakaian Plastik Kalau Kamu Peduli dengan Biota Laut

plastik
Kurangi sampah plastik dengan berbagai langkah keren (Foto: Pixabay/matthew_golop)

"Mayoritas pemulung lebih senang memilah-milah plastik yang bening karena ketika dilebur harganya lebih mahal daripada plastik berwarna. Barang yang tidak bening cenderung lebih susah didaur ulang karena nilainya lebih rendah," urainya lagi. Alhasil ada begitu banyak sampah yang tidak didaur ulang. Ada sekitar 91 sampah yang tidak terdaur ulang dan terbuang sia-sia.

Hasilnya, sebesar apapun usaha kita untuk membuang sampah pada tempatnya bisa berakhir sia-sia jika kita tidak bijak dalam mengolahnya. Hal paling efektif untuk mengurangi efek pencemaran lingkungan itu dengan meminimalisir penggunaan sampah plastik bukan dengan membuangnya ke tempat sampah. (avia)


Baca Juga:

Ngaku Pencinta Alam? Yuk Ikuti Tips Mendaki Gunung Tanpa Sampah

#Sampah #Sampah Plastik #Sampah Rumah Tangga #Daur Ulang #Selamat Pagi Januari
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan
Pembersihan di lokasi lain, yakni sekitar Mako Brimob Polda Metro Jaya di Kwitang, masih berlangsung.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
 Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan
Indonesia
Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga
Khawatir retribusi sampah menambah beban masyarakat.
Dwi Astarini - Selasa, 26 Agustus 2025
 Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga
Indonesia
Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan
Kepala Dinas LH DKI menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengurangi beban sampah yang masuk ke TPST Bantargebang.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 Agustus 2025
Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan
Indonesia
Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menurunkan 1.800 petugas yang disebar di sejumlah titik keramaian.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 15 Agustus 2025
Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta
Kuliner
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik
Proyek percontohan pembuatan gelas keramik daur ulang ampas kopi yang menggaet Pot N Pop kemudian dimulai pada Oktober 2024.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik
Indonesia
Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah
Pengelolaan PLTSa Putri Cempo dinilai belum maksimal. Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno mengatakan, PLTSa tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Soffi Amira - Rabu, 13 Agustus 2025
Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah
Kuliner
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Gerakan yang memiliki arti ‘berSAma kumPUlkan PLASTIK’ ini diluncurkan sejak 2022 sebagai perwujudan komitmen untuk program keberlanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 12 Agustus 2025
 Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen
Indonesia
Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana untuk membangun 4 fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dalam rangka mengelola sampah secara jangka panjang dan menyediakan energi bersih.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung
Foto Essay
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Pekerja mengolah sampah botol plastik menjadi cacahan plastic sebagai bahan biji plastik di Koperasi Pemulung Berdaya atau Recycle Business Unit (RBU) Tangerang Selatan, Banten, Selasa (5/8/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 05 Agustus 2025
Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis
Indonesia
Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional
WCC hadir sebagai terobosan dalam mengatasi darurat pengelolaan sampah yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 31 Juli 2025
Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional
Bagikan