Ngaku Pencinta Alam? Yuk Ikuti Tips Mendaki Gunung Tanpa Sampah


Mendaki gunung tanpa sampah plastik sangat mungkin bagi para pencinta alam. (Foto: Pixabay/fxxu)
SAMPAH plastik saat ini sudah menjad masalah serius. Tak hanya di laut, sampah plastik juga mencemari lingkungan hingga ke gunung-gunung. Hal itu akibat para pendaki yang tidak membawa kembali sampah turun dan menumpuk tanpa terurai.
Nah, buat kamu yang mengaku pencinta alam dan senang ke gunung, satu hal yang perlu diingat yaitu tak meninggalkan sampah apa pun terutama plastik. Mendaki gunung tanpa menghasilkan sampah bukanlah hal yang tak mungkin, karena ada beberapa siasat agar bisa menikmati alam tanpa meninggalkan sampah di perjalanan atau lokasi pendakian.
Berawal dari kegelisahannya saat mendaki gunung pada 2010, pendaki gunung sekaligus pegiat Zero Waste Adventure Siska Nirmala berbagi tips mendaki gunung tanpa menghasilkan sampah.
Baca juga berita lainnya dalam artikel:
Panduan Para Backpacker Jalan-Jalan ke Nepal, tak Melulu Harus Mendaki Everest

Pertama, pendaki harus menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan selama pendakian karena berkaitan dengan jumlah perbekalan yang akan dibawa selama perjalanan.
"Sebelum mendaki kita harus menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan selama pendakian, berapa hari kita melakukan pendakian" ujar Siska di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, dikutip Antara.
Baca juga berita lainnya dalam artikel:
Seperti di Puncak Bogor, ini 5 Destinasi Terbaik Perkebunan Teh Sri Lanka

Kedua, pastikan perbekalan tidak menghasilkan sampah. Mendaki gunung tanpa menghasilkan sampah juga sama halnya dengan gaya hidup zero waste, yakni mengurangi penggunaan bahan makanan yang menghasilkan sampah.
"Bawa perbekalan yang tidak menghasilkan sampah contohnya mie instan, makanan kaleng," kata dia
Ketiga, pastikan kamu bawa botol air isi ulang ketika naik gunung. Siapkan tumbler atau botol air minum yang dapat diisi ulang kembali, sehingga tidak meninggalkan sampah botol plastik di perjalanan.
"Sampah dari botol mineral merupakan sampah terbesar yang memenuhi gunung-gunung di Indonesia," ujar dia. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel:
Surga Belanja hingga Ramah Kantong, Ini Alasan Manila Disukai Pelancong Dunia
Bagikan
Berita Terkait
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

Wajib Tahu! Kalau Mau Mendaki Gunung, Hindari Makanan Ini Biar Enggak Celaka

KLH: Tidak Hanya Merusak Ekosistem, Sampah Plastik Turut Merongrong Ekonomi

Hari Bumi Jakarta 2025: Pemadaman Lampu Turunkan 297 Ton Emisi Karbon

Rayakan Hari Bumi, 5 Wilayah Jakarta Alami Pemadaman Listrik selama 1 Jam

Warga Jakarta Bakal Dibebaskan dari Retribusi Jika Pilah Sampah Secara Mandiri

Coldplay Rilis Vinyl dan CD 'Moon Music' dari Sampah Plastik Sungai Cisadane

WNA Asal Rusia Hilang Saat Mendaki Gunung Rinjani

Legislator Kebon Sirih Ingatkan Pembagian Daging Kurban Tak Pakai Kantong Plastik Hitam
