Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah
Pengelolaan PLTSa Putri Cempo belum maksimal. (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo baru bisa mengolah sampah sekitar 100 ton per hari dari target sekitar 545 ton per hari.
Salah satu kendalanya adalah belum bisa maksimal karena kurangnya pemilahan sampah.
Wakil Ketua MPR, Eddy Soeparno mengatakan, PLTSa Putri Cempo merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang telah resmi beroperasi sejak Oktober 2023. Meskipun sudah beroperasi, tetapi masih ada kendala di lapangan.
“Salah satu upaya menangani persoalan sampah dengan payung hukum yang saat ini sedang dalam proses revisi yaitu Perpres tentang pengelolaan sampah,” kata Eddy, Rabu (13/8).
Baca juga:
Pramono Bakal Bangun 5 PLTSa Sekaligus Mengatasi Persoalan Sampah di Jakarta
Namun, dalam waktu dekat, kata dia, mudah-mudahan revisi Perpres ini akan segera keluar. Ia menegaskan, dibutuhkan penataan kembali bagaimana proses penanganan sampah bisa dipercepat proses penanganannya.
“Yang penting satu sampah itu bisa kemudian kita turunkan volumenya karena di daerah-daerah seluruh Indonesia rata-rata juga sudah mencapai kadar yang sangat tinggi,” katanya.
Eddy menyebutkan, sejumlah tempat pembuangan akhir (TPA) sudah mencapai batas maksimal. Lalu, ada juga TPA yang sudah mencapai 120 persen dari kapasitas.
“Salah satu upaya untuk menangani persoalan sampah dengan proses insinerator menjadi energi melalui melalui proses pembakaran sampah pada suhu tinggi,” paparnya.
Baca juga:
Inspeksi PLTSa Putri Cempo Solo, Menteri LHK Hanif Tambah Lahan untuk Olah Sampah
Ia menambahkan, mengatasi persoalan sampah merupakan program prioritas dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Eddy pun berharap, persoalan sampah bisa berkurang dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Respati Ardi mengatakan, pihaknya menunggu revisi Perpres tentang pengelolaan sampah.
Ia juga mengawasi performa mitra PLTSa Putri Cempo. Sebab, pengawasan tersebut membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dan Pemprov Jateng.
“Kami berharap Perpres itu menjadi solusi untuk bisa pengelolaannya sampai sekitar Soloraya gitu. Makanya perlu intervensi dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah,” katanya.
Baca juga:
Pramono Dorong Pembangunan PLTSa dan Penyesuaian Tipping Fee di TPST Bantargebang
Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Erlan Syuherlan menambahkan, PLTSa Putri Cempo berfungsi untuk membangkitkan listrik dan mengolah sampah.
“Pengolah sampahnya ini kita baru bisa produksi kurang lebih sekitar 100 ton per hari. Ini dalam rangka untuk mencapai 545 ton sampai Desember nanti. Jadi, doakan saya,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
DPRD Minta DLH DKI Gencar Sosialisasi Manfaat RDF Rorotan ke Masyarakat
MPR Rampungkan Draf Pokok-Pokok Haluan Negara, Segera Dibahas Dengan Presiden
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
The Habibie Center Luncurkan Proyek Tangani Sampah Laut di Indonesia
Uji Coba RDF Plant Rorotan Dihentikan, Beroperasi Kembali Setelah Perbaikan Mobilisasi Truk Compactor
Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan Sementara, Warga Protes Bau Menyengat
RDF Plant Rorotan Dikeluhkan Warga, DPR Desak Pemerintah Lakukan Evaluasi
Ribuan Warga Siap Geruduk RDF Rorotan Buntut Bau Sampah dan Kasus ISPA yang Merajalela
Warga Rorotan Terancam ISPA Gara-Gara 'Air Lindi' RDF Plant, Gubernur DKI Pramono Anung Siap Turun Gunung
Operasional RDF Plant Rorotan Diduga Bikin 20 Anak di Cakung Timur Kena ISPA dan Mata Merah