BPN: Pancasila Milik Semua, Bukan Hanya Milik Pak Jokowi


Fuad Bawazier (dua kanan) (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo-Sandi buka suara menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memperingatkan kepada semua pihak untuk tidak coba-coba mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi apa pun.
Jokowi menegaskan siapapun yang mau mengubah Pancasila akan berhadapan dengan Pemuda Pancasila (PP). Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat mendapatkan dukungan dari organisasi masyarakat yang dipimpin Yapto Soerjosoemarno pada Minggu (3/3) kemarin.
Menanggapi hal itu, Tim Ahli Ekonomi BPN Prabowo-Sandi, Fuad Bawazier mengatakan, jika ada pihak yang menggangu Pancasila, bukan hanya berhadapan dengan Pemuda Pancasila tetapi juga berhadapan dengan seluruh masyarakat Indonesia.
"Kalau ada orang yang ganggu Pancasila bukan hanya berhadapan dengan Jokowi tapi juga berhadapan dengan Prabowo. Berhadapan dengan kita semua," kata Fuad di kantor BPN Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (4/3).

Fuad menyayangkan selama ini Pancasila terkesan hanya milik capres inkumbent dan para pendukungnya. Oposisi, kata dia, kerap mendapat stigma sebagai pihak yang ingin mengganti Pancasila.
"Jadi jangan Pancasila itu seolah-olah miliknya Pak Jokowi. Pancasila adalah Pak Jokowi, bukan begitu, tapi (Pancasila milik) semua," jelas Fuad.
Sebagai ideologi negara, lanjut Fuad, Pancasila menjadi milik seluruh warga negara. Karena itu, dia menilai pernyataan Jokowi soal Pancasila tidak tepat.
"Semua kita kan sudah menyatakan dasar negara kita adalah Pancasila. Jadi (jika) pak Jokowi melawan Pancasila juga berhadapan dengan saya. Dan sebaliknya gitu loh," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi memperingatkan kepada semua pihak untuk tidak coba-coba mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi apa pun.
"Jangan sekali-kali, jangan ada yang coba mengganggu ideologi kita Pancasila. Jangan sampai ada yang berani mengganti ideologi kita Pancasila. Saya yakin, yang berani akan berhadapan dengan Pemuda Pancasila. Sekali layar berkembang, jangan main-main," kata Jokowi ketika menghadiri Deklarasi Relawan PP Untuk Jokowi-Ma'ruf di Istora Senayan Jakarta, Minggu (3/3).
Jokowi juga mengingatkan kepada semua yang hadir, jika ideologi Pancasila tidak dijaga dengan baik, Indonesia nasibnya akan sama dengan Afghanistan yang terus mengalami konflik berkepanjangan.
"Afghanistan punya tujuh suku di sana, dua suku berkonflik sudah 40 tahun belum selesai sampai sekarang. Sementara Indonesia punya 714 suku," ujar dia seperti dilansir Antara.
Jokowi menuturkan, Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani menyampaikan, Afghanistan merupakan negara kaya. Setelah konflik dan perang, ada dua yang dirugikan, yaitu wanita dan anak-anak.
"Itulah mengapa Ibu Negara Afghanistan bilang, kalau ada konflik di Indonesia, apalagi konflik agama, segera diselesaikan," tegas Jokowi.(Pon)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Tiga Putri Mantan Presiden Soeharto Bersilaturahmi ke Mbah Moen, Ada Apa ya?
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Diperiksa KPK 7 Jam, ini Kata Ketum PP Japto Soerjosoemarno

Ketum PP Japto Klaim Sudah Serahkan 11 Mobil Sitaan ke KPK

Sekjen Pemuda Pancasila Sebut Japto Akan Hadir Penuhi Panggilan KPK

Besok, KPK Panggil Ketua Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno

Wow! 11 Mobil yang Disita KPK Masih Dikuasai Ketum PP Japto Soerjosoemarno

Selain 11 Mobil, KPK Sita Uang Rp 56 Miliar dari Rumah Ketum PP Japto

KPK Geledah Rumah Ketum PP Japto Terkait Kasus Rita Widyasari

Usik Warga yang Bikin Konten di Taman Literasi Blok M, Anggota Pemuda Pancasila Minta Maaf
