BPK Periksa Kinerja Program Vaksinasi COVID-19 di Kota Bandung


Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menjalankan program vaksinasi. Para organisasi perangkat daerah (OPD) terkait harus memberikan data dan dokumen penunjang yang dibutuhkan BPK.
Kepala BPK Perwakilan Jawa Barat, Agus Khotib mengatakan, karena masih pandemi, proses pemeriksaan akan meminimalisir pertemuan langsung dan komunikasi dilaksanakan secara daring.
Baca Juga:
Agus berharap komunikasi daring, tidak lantas jadi kendala. Sebab, kata dia, salah satu kunci penting kelancaran proses pemeriksaan yakni ditopang oleh alur komunikasi yang baik.
"Hal penting yang kami butuhkan dukungan, pertama komunikasi dua arah yang baik. Lalu kelengkapan dan ketepatan penyerahan dokumen. Ketika berdiskusi dapatkan personel yang kompeten. Kemudian komitmen terhadap metode, tahapan dan hasil pemeriksaan," kata Agus, usai mengikuti entry meeting bersama BPK Perwakilan Jawa Barat secara daring dari pendopo Kota Bandung, Senin, (9/8).
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) proaktif menyambut pemeriksaan BPK.
"Saya sudah meminta kepada semua dinas terkait bekerja sama dengan baik, proaktif, akomodatif ketika mereka (BPK) membutuhkan dokumen-dokumen untuk pemeriksaan," ucap Oded.
Oded menyambut positif pemeriksaan BPK ini. Hal ini menjadi bagian dari wujud pertanggungjawaban pemerintah terhadap masyarakat. Hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari BPK ini bagi merupakan bagian dari dukungan terhadap kelancaran proses pembangunan di Kota Bandung.

"Mudah-mudahan kita semua bisa melaksanakan tugas pokok dan fungsi kita masing-masing. Insyaallah mudah-mudahan proses pembangunan di Jawa Barat bisa berjalan baik dan lancar dengan penuh tanggungjawab," ungkapnya.
Saat ini Pemkot Bandung juga terus melaksanakan vaksinasi Tahap 2 dan 3 yaitu sasaran tenaga kesehatan (perluasan), lansia dan pelayan publik, masyarakat rentan dan umum, serta remaja.
Total cakupan vaksin dosis pertama sudah mencapai 952.656 orang dan dosis kedua 527.445 orang, lalau disusul dosis ketiga untuk perluasan SDM kesehatan sebanyak 2.158 orang. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
