BPIP Sebut Aksi Brutal KKB Terhadap Nakes di Papua Sangat Melukai Bangsa

Evakuasi korban penyerangan KKB di Papua. (Foto: Antara)
Merahputih.com - Kasus penembakan kepada tenaga kesehatan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua menjadi duka mendalam bagi bangsa Indonesia.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo berharap bahwa kasus ini bisa segera diusut.
"Kita berharap aparat keamanan segera bertindak untuk mengusut kasus ini secara transparan demi tegaknya martabat hukum," ujar Benny kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (27/9).
Baca Juga:
Konflik dan Kekerasan di Papua Cerminan Rendahnya Perhatian Elite Politik di Jakarta
Benny menyayangkan kekerasan yang terjadi di Papua. Karena, para korban merupakan warga sipil yang seharusnya dilindungi. "Tenaga medis, guru, dan yang menjadi korban adalah warga sipil yang seharusnya dilindungi," tutur Benny.
Ia menduga, kekerasan muncul karena manifestasi. Padahal seharusnya manusia bisa mengendalikannya, karena memiliki akal budi dan rasio kepada Tuhan untuk mengendalikan dirinya.
"Faktor kekerasan banyak bisa balas dendam, harga diri, dan banyak. Kultur kekerasan menjadi kultur yang terus menerus karena dianggap model mencari solusi," tegas Benny.

Benny menambahkan jika kekerasan ini dijadikan sebagai solusi maka akan terus terulang. Salah satu cara untuk menghentikannya adalah dengan cara rekonsiliasi.
"Selama dianggap menjadi solusi satu-satunya maka ini akan terus terjadi.Cara menghentikan kekerasan dengan cara membangun budaya rekonsiliasi," lanjut Benny yang juga rohaniwan Katolik ini.
Membangun peradaban, nilai keutamana belas kasih, nilai persaudaraan, nilai konsiliasi, harus digunakan dalam mengambil kebijakan dan keputusan bukan dengan kekerasan.
"Meja perundingan adalah hal paling penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk menyelesaikan masalah," tuturnya.
Baca Juga:
Pemerintah Pusat Perkuat Dua Pendekatan di Papua
Benny berharap aparat keaman segera bertindak untuk mengusut kasus ini secara transparan demi tegaknya martabat hukum.
Sebelumnya, seorang tenaga kesehatan bernama Gerald Sokoy hilang dalam kontak senjata antara TNI-Polri dengan OPM di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9). Seorang nakes bernama Gabriella Meilan meninggal dunia dalam kejadian itu.
Merujuk laporan yang diberikan TNI-Polri, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merusak sejumlah fasilitas kesehatan. Mereka disebut menyerang sejumlah tenaga kesehatan di Kiwirok. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
2 Brimob Tewas di Nabire, Reka Ulang Peragakan 23 Adegan

Segerombolan Anggota KKB Pelaku Pembunuhan Polisi di Papua Akhirnya Ditangkap

Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba

Pernah Bunuh Tokoh Agama hingga Tembak Pesawat, Anggota KKB Nowaiten Telenggen Ditangkap sebelum Lakukan Aksi Serangan yang Lebih Besar

Balas Dendam karena Pemimpin Tewas Ditembak Aparat, KKB Nekat Berbuat Teror Tembaki Bandara Sugapa Papua

Buronan KKB Roberth Wenda Penembak Polisi di Wamena Berhasil Diringkus Hidup-Hidup

1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah

Rumah Bupati Puncak dan Gereja Dibakar KKB Papua karena Dituding Jadi Markas Militer

Enos Tipagau, Pentolan OPM Pelaku Penembakan Warga Sipil hingga Tokoh Agama Dilumpuhkan Aparat TNI

Rekam Kejahatan Enos Tipagau, Buronan KKB yang Ditembak Mati Satgas Damai Cartenz
