‘Borobudur’ dan ‘Selimut Nusantara’ di Acara L'Indonésie au Carrousel du Louvre Memukau Publik di Paris


Best of Indonesia sukses debut dengan pergelaran L'Indonésie au Carrousel du Louvre.(foto: Dok Best of Indonesia)
DIVA Anggun C Sasmi tampil menawan dalam balutan gaun brokat putih. Kain tenun merah koleksi Edward Hutabarat melingkari tubuhnya. Di atas panggung, dengan iringan denting piano sang suami, Anggun menyanyikan Snow in the Sahara dan Mimpi.
Nyanyiannya mengiringi para model nan tampil elok dalam balutan kain tradisional Nusantara. Dengan latar piramida terbalik Museum Louvre, Paris, mereka berjalan apik, berlenggok molek di lantai Carrousel du Louvre. “Begitu senang dan merasa terhormat untuk tampil di momen yang membanggakan ini,” kata Anggun dalam keterangan tertulis yang diterima Merahputih.com, Sabtu (2/12).
BACA JUGA:
Momen yang disebut Anggun ialah pergelaran L'Indonésie au Carrousel du Louvre. Acara nan digelar Selasa (28/11) malam itu menjadi debut Best of Indonesia menghadirkan pameran foto karya Edward Hutabarat bertajuk Borobudur dan showcase Selimut Nusantara. Pameran foto Borobudur berlangsung 28 November 2023-4 Januari 2024. Dua puluh dua foto karya Edward Hutabarat tersebut dipamerkan di sepanjang kawasan perbelanjaan yang berada di area Museum Louvre, Paris.

Sementara itu, dalam peragaan busana Selimut Nusantara karya Edward Hutabarat, belasan model Eropa membawakan rangkaian keindahan dan keanggunan beragam kain tenun terbaik Indonesia. Wastra tenun Indonesia dari Sumba, Timor (NTT), Bali, Sumbawa (NTB), Ulos dari Samosir, dan Songket dari Sumatra memukau, mengundang kekaguman dari publik yang menyaksikan.
Ajang L'Indonésie au Carrousel du Louvre digagas perusahaan media promosi digital global dengan misi meningkatkan visibilitas jenama dan talenta terbaik Indonesia yang berbasis di Prancis, Best of Indonesia, berkolaborasi bersama maestro adi busana Indonesia, Edward Hutabarat, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
“Selamat untuk kiprah awal Best of Indonesia dalam pameran L'Indonésie au Carrousel du Louvre di Paris. Kolaborasi istimewa ini membuat kita semua merasa bangga,” kata Ketua Bidang 1 OASE KIM Franka Makarim dalam pembukaan pameran. Edward Hutabarat, menurut Franka, berhasil menampilkan kejayaan dan keunggulan peradaban Indonesia di masa lalu, menjadi sebuah inspirasi untuk dijadikan bagian dari peradaban modern dunia saat ini.
BACA JUGA:
Kebaruan Wastra dan Budaya Nusantara dalam Karya 100 Desainer Indonesia dan ASEAN
“Kami menemukan ikon peradaban Indonesia berupa kain dengan warna alami dari Sumba, Timor, Tenganan, Bali, Sumbawa, Sumatra, Ulos dari Samosir, dan songket Sumatra. Setiap gambar yang kami hadirkan merupakan jendela menuju pengetahuan berabad-abad yang terus berlanjut dalam tatanan sosial negara ini,” kata desainer yang akrab disapa Edo Hutabarat ini.
Lebih jauh, ia menjelaskan peradaban Indonesia begitu berkaitan dengan ‘selimut’ (kain). Di seluruh kepulauan Nusantara, selimut dikenal dengan berbagai nama, seperti sarung, yaitu selembar kain yang kedua ujungnya dijahit menjadi satu. Ada pula jarit berupa kain katun tipis, biasanya berupa batik atau lurik). Secara keseluruhan, koleksi dalam pameran ini mengungkap keindahan, kekayaan, keterampilan, dan kearifan budaya Indonesia, khususnya dari Sumba. Selimut yang ditenun seluruhnya dari bahan alami, telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan budaya selama berabad-abad.
Bagi Edo, karya yang ia bawa ke Prancis bukanlah fesyen, melainkan sebuah peradaban. Sandang, pangan, dan papan, menurutnya, merupakan bagian dari peradaban itu sendiri. “Wastra inilah bagian dari sandang,” ujarnya saat sesi temu wartawan di Four Seasons Hotel, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (16/11).

“Momen istimewa ini merupakan pementasan Indonesia paling spektakuler yang pernah berlangsung di Paris, agar visibilitas Indonesia lebih luas di Paris,” kata pengaggas Best of Indonesia Nina Hanafi dalam keterangan tertulis.
Peresmian pameran ini menjadi sajian tak terlupakan di lorong Carrousel du Louvre nan menakjubkan. Di acara tersebut, semua indera para tamu terlibat untuk sebuah pengalaman. Tidak hanya menikmati persembahan foto, tarian, musik, lagu, keahlian memasak, para audiens dari berbagai kalangan juga turut mencicipi sajian kuliner khas Nusantara yang diracik restoran Djakarta Bali ditawarkan pada saat cocktail.(dwi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
