Bonus Demografi dan Tantangan Perguruan Tinggi di Indonesia


Ilustrasi. (pixabay.com)
MerahPutih.com - Indonesia bakal mengalami bonus demografi. Dimana bonus demografi adalah masa di mana usia produktif atau usia angkatan kerja (15-64) tahun lebih banyak dari usia yang belum dan tidak produktif. Diperkirakan, pada 2020-2030 usia produktif akan mencapai 70 persen. Sedangkan sisanya adalah penduduk yang tidak produktif.
Namun, menurut Rektor Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Prof Dr Tafdil Husni bonus demografi di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi untuk menciptakan sumber daya unggulan.
"Meski jumlah sarjana terus bertambah, namun sejauh ini belum cukup untuk mempercepat kemajuan negara. Butuh kerja keras lagi," kata Tafdil, di Padang, Selasa (15/8).
Menurutnya, jumlah manusia di Indonesia yang berpendidikan tinggi sebanyak 7 juta jiwa dinilai jauh tertinggal dalam hal angkatan kerja dari lulusan SMA atau SMK.
Terlebih adanya data statistik yang menyebutkan pengangguran di Sumbar sebagian besar didominasi sarjana. Hal itu membuktikan masih jauhnya peranan perguruan tinggi dalam mencetak duta bangsa yang produktif.
Kata dia, meskipun pada tahun-tahun mendatang akan ada 70 persen dari penduduk Indonesia yang memiliki usia produktif, namun bila persiapannya tidak matang hasilnya tetap nol. "Perguruan tinggi sebagai pemoles bakat dan kemampuan generasi muda harus lebih bekerja profesional dan berorientasi pada daya saing," sebutnya.
Dalam hal ini, kata dia, perlu penguatan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, pengabdian masyarakat dan penelitian. Ketiganya, tambah dia, bukan lagi orientasi sekedar hasil namun lebih aplikatif untuk kepentingan banyak orang.
Untuk penelitian harus bermanfaat bagi masyarakat, begitu pun untuk pengabdian masyarakat.
Dalam hal pendidikan harus mendidik dan membina mahasiswa baik secara kepengetahuan, etika dan kreativitas. "Perlu penguatan untuk menjadikan mahasiswa berprestasi dalam ilmu serta produktif kerja dan usaha," ujarnya.
"Bagi kampus hal tersebut tidak mudah mengingat banyaknya tantangan baik etika, perilaku dan pengetahuan yang memberikan dampak negatif bagi mahasiswa dalam perkembangannya," ujar dia.
Dia berharap, jika upaya itu dilakukan secara konsisten oleh seluruh perguruan tinggi yang ada, maka Indonesia akan bisa benar-benar unggul saat terjadi bonus demografi nantinya. (*)
Sumber: Antara
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN

Bukan Sekadar Gelar! Puan Maharani Ungkap Fakta Pahit Pengangguran Sarjana di Indonesia

Kuota Calon Mahasiswa SMMPTN 17.909 Kursi, Ini Materi Yang Diujikan

DPR Desak Program 5.000 Doktor Harus Transparan, Peserta Wajib Diseleksi Ketat

Ayo Segera Siapkan Syaratnya! Ada 300 Beasiswa Perguruan Tinggi Milik BUMN Dibuka Tanggal 16 Juni

UTBK-SNBT 2025, Ketahui Ketentuan dan Jadwal Lengkapnya

Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI

Mahasiswa di Sejumlah Kampus Kini Diincar Masuk Bagian Tim Esports

Tes Kemampuan Akademik Kelas 12 SMA, SMK, dan MA Digelar Bulan November 2025, Ini Mata Pelajaran Yang Diujikan

Muhammadiyah Ucapkan Selamat ke Brian Yuliarto, Minta Perhatikan Perguruan Tinggi Swasta
