Bom Bunuh Diri Bandara Kabul, BNPT: Kita Antisipasi Serangan Serupa di Indonesia


Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan pada aparat penegak hukum agar tetap meningkat intelijen di dalam negeri.
Hal ini sebagai upaya antisipasi adanya serangan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau ISIS-K di Indonesia.
Diketahui, ISIS-K telah melancarkan bom bunuh diri di gerbang Bandara Kabul, Afghanistan pada 26 Agustus. Peristiwa tersebut menewaskan 170 orang, dengan rincian 13 tentara AS dan sisanya dari warga sipil.
Baca Juga:
Tiga Warganya Tewas dalam Serangan di Kabul, Menlu Inggris: Dibunuh Teroris Pengecut
"Masyarakat agar tidak salah dalam menyikapi aksi bom Kabul Afghanistan yang merenggut puluhan korban jiwa," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, Minggu (29/8).
Dikatakannya, kekerasan yang terjadi di Kabul bukan tindakan yang tepat bagi Bangsa Indonesia. Ia menyebut ISIS, Taliban, Al-Qaeda itu adalah organisasi yang mengusung kekerasan dalam meraih tujuan.
"Jangan terpengaruh. Biar bagaimanapun mereka melakukan kekerasan untuk mewujudkan tujuan mereka. Itu tidak sesuai dengan ideologi Pancasila," papar dia.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini terus mengingatkan masyarakat, jangan salah dalam menyikapi. Dan, jangan salah juga berpartisipasi serta menilai kelompok tersebut.
"Kita doakan saja agar Afghanistan menjadi negara yang damai. Tapi jika yang dilakukan hanya mengedepankan kekerasan, itu bukan tipe bangsa Indonesia," ucap dia.
Boy mengatakan, terkait peristiwa bom Kabul, penyelidikan intelijen terus dilakukan. Apakah peristiwa yang banyak menewaskan tentara Amerika Serikat itu akan berimbas ke Indonesia.
"Penyelidikan intelijen tetap berjalan. Itu kan tidak putus-putus. Kan selama ini tanpa peristiwa Afghanistan kita terus melakukan penyelidikan potensi ancamannya," kata dia.
Baca Juga:
BNPT, lanjut dia, juga meningkatkan pengawasan melalui media sosial juga terus dilakukan melalui cyber patrol. Dengan cara tersebut, bisa diketahui informasi yang membahayakan atau bersifat provokasi.
"Kejadian yang tak diinginkan bisa dicegah. Kami sudah menemukan beberapa potensi tersebut. Kita pantau terus dan segera lakukan tindakan hukum," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
13 Tentaranya Tewas Gegara Ledakan di Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Akan Memburu Anda
Bagikan
Berita Terkait
Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Cuma Modal KTP, Begini Cara Cek Dana Bansos PKH BPNT Juli 2025

Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda

Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror

BNPT Pusat Kesiapsiagaan Nasional Buat Tanggulangi Ancaman Terorisme Secara Menyeluruh

Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS
