Boko Haram Punya Pemimpin Baru


Cuplikan video yang diunggah Boko Haram menampilkan gadis-gadis Nigeria yang telah mereka curi pada Mei 2014. (Foto: AP)
MerahPutih Internasional - Kelompok militan Boko Haram dilaporkan memiliki pemimpin baru, ujar Presiden Chad Idriss Deby.
Idriss Deby mengatakan ia tidak tahu apa yang terjadi dengan Abubakar Shekau, pemimpin sebelumnya. Namun ia meyakini Mahamat Daoud telah menggantikan Shekau yang sudah tak terdengar lagi kabarnya.
Seperti dilansir BBC, Shekau akhir-akhir ini tidak pernah muncul lagi di beberapa video propoganda milik Boko Haram. Ini membawa spekulasi bahwa ia telah terbunuh. Tak hanya itu, Deby juga mengungkapkan bahwa Daoud telah membuka dialog bersama dengannya.
Namun seperti yang dilaporkan koresponden BBC, Will Rose, negosiasi hingga saat ini tidak pernah terlihat.
Abubakar Shekau memimpin Boko Haram pada tahun 2009. Ia menggantikan Muhammad Yusuf yang merupakan pendiri Boko Haram. Yusuf tewas pada Juli 2009.
Boko Haram di bawah kepemimpinan Shekau semakin radikal. Korban yang terbunuh pun semakin banyak.
BACA JUGA:
ISIS Penggal Sandera Asal Kroasia di Mesir
Afghanistan Klaim Pakistan Terlibat dalam Serangan Mematikan di Kabul
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS

Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan

Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak

Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
