Boeing Ikut Identifikasi Serpihan Sriwijaya Air


Pesawat Sriwijaya Air. (Fotp: Antara).
MerahPutih.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, menjadi salah satu pihak yang ikut mengidentifikasi puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Investigator KNKT R Yunus Ardianto mengatakan, memasuki hari ke delapan operasi SAR, sebanyak delapan orang investigator memeriksa puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182, empat orang di antaranya merupakan investigator asing salah satunya dari Boeing.
Baca Juga:
Basarnas Turunkan Kapal Pendeteksi Bawah Laut ke Lokasi Jatuh Sriwijaya Air
"Teman-teman kita dari penerbangan ini semua ingin bantu, mencari tahu apa yang menyebabkan kecelakaan ini bisa terjadi," katanya.
Ardianto menjelaskan, kedatangan mereka untuk mengidentifikasi agar dapat melakukan antisipasi ke depan sehingga pemicu yang membuat kecelakaan serupa tidak terulang.
"Sehingga dengan tahu penyebab ini, bisa informasikan kepada semua untuk membuat antisipasi bagaimana agar ke nantinya tidak terjadi kecelakaan, jangan sampai ada penyebab yang sama," imbuhnya.
KNKT memiliki sejumlah mitra dari beberapa negara termasuk produsen pesawat di antaranya dari Boeing, GE, Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapura dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat.
Ia memastikan, jika memori perekam suara pilot di kokpit atau CVR pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih bisa dibaca meski dalam kondisi terlepas dari pembungkusnya.
"Kami selama ini sudah bisa menyelesaikan kejadian sebelum Sriwijaya SJ-182," ujarnya.
Meski begitu, memori yang merupakan bagian terpenting dari CVR itu masih belum ditemukan dan sedang dicari Tim SAR gabungan.
Dia menjelaskan, kondisi memori yang terlepas dari pembungkusnya bukan merupakan yang pertama. Peristiwa serupa pernah dialami ketika kecelakaan menimpa pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8, AirAsia hingga Sukhoi.
Di dalam pembungkus atau casing CVR, terdapat memori dan power serta ada penghubung.
"Kemarin yang ditemukan itu rumah memori saja," ujar Yunus.

CVR merupakan satu dari dua bagian kotak hitam dari pesawat. Selain CVR, bagian lain dari kotak hitam pesawat adalah Flight Data Recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan yang sudah ditemukan pada Selasa (12/01).
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 merupakan jenis Boeing 737-500. Pesawat ini jatuh pada Sabtu (9/1) di posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, atau di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu, membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra. (Asp)
Baca Juga:
Satelit Australia tak Sanggup Jelaskan Misteri Hilang Sinyal ELT Sriwijaya Air
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Area Pencarian Helikopter Jatuh di Kalsel Seluar 27 Kilometer Persegi, 140 Aparat Dikerahkan

Penjaga Makam Sempat Lihat Pesawat Marsma Fajar Oleng Muter-Muter Terus Jatuh Nyusruk

Pesawat Latih Jatuh di Bogor Kantongi Surat Laik Terbang dari Lanud Atang Sendjaja

Profil Marsma Fajar, Pilot F-16 Peraih Tesis Terbaik Unhan yang Gugur Saat Bawa Pesawat Latih

Kronologis Jatuhnya Pesawat Latih yang Tewaskan Marsma Fajar The Red Wolf

TNI AU Berduka Marsma Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor

Pesawat Latih Jatuh di Bogor, TNI AU Konfirmasi 1 Orang Meninggal Dunia

KNKT Bongkar Bahaya Tersembunyi Truk Sound Horeg, Instalasi Asal-asalan Hingga 'Jumper' Kabel Sembarangan

KMP Tunu Pratama Kelebihan Muatan 3 Kali Lipat, Komisi V DPR: Bawa ke Ranah Pidana

Pesawat Jatuh di Timur Jauh Rusia, Semua Penumpang Tewas
